Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia dinilai belum optimal dalam memanfaatkan bioenergi yang dihasilkan dari biomassa sebagai sumber energi terbarukan dalam transisi menuju net zero emission.
Ketua Umum Masyarakat Energi Biomassa Indonesia (MEBI) Milton Pakpahan mengatakan transisi energi menuju net zero emission terdiri dari dua aspek penting.
Pertama, memanfaatkan energi terbarukan atau sumber energi lain dengan emisi minimum untuk memenuhi kebutuhan energi final di semua sektor (diversifikasi). Kedua, mengurangi emisi dari fasilitas atau plant yang sudah ada yang menghasilkan emisi tinggi selama operasi (dekarbonisasi).
Menurutnya, bioenergi merupakan bentuk energi yang inklusif, dihasilkan dari biomassa yang bisa dengan mudah dikontrol, dikurangi, atau disesuaikan oleh manusia.
Sumber biomassa berasal dari limbah pertanian, perkebunan, dan hutan, pengembangan dan pemanfaatannya melibatkan berbagai kelompok masyarakat dengan latar belakang yang beragam.
"Namun, saat ini, hanya sekitar 3 persen dari total kapasitas pembangkit nasional yang diwakili oleh bioenergi," katanya dalam siaran pers, dikutip Jumat (15/9/2023).
Baca Juga
Dia menilai hal tersebut mengindikasikan bahwa masih ada hambatan dalam pengembangan sumber energi ini, terutama dalam hal suplai biomassa jangka panjang dan faktor harga pembelian listrik IPP oleh PT PLN (Persero).
Milton menyebut energi biomassa perlu lebih dikenal dengan sinergi dengan pemerintah dan pemangku kepentingan melalui sosialisasi dan edukasi. MEBI akan mengadakan seminar “Switching to Biomass : Energy Transition Solutions in Indonesia" pada 6 – 7 Oktober 2023 di Jakarta.
Sementara itu, Direktur Bioenergi Ditjen Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Edi Wibowo mengapresiasi MEBI dalam upaya pengembangan bioenergi khususnya energi biomassa.
"Semoga ke depan biomassa bisa memberikan kontribusi besar pada bauran energi nasional," katanya.
Melalui berbagai inisiastif energi biomasa, Indonesia berupaya menciptakan masa depan energi yang inklusif, berkelanjutan, dan berkarbon rendah, memanfaatkan potensi biomassa sebagai sumber energi yang inklusif dan berkelanjutan.