Bisnis.com, JAKARTA – Proyek perpanjangan kereta cepat hingga ke Surabaya tengah dikaji untuk melintasi daerah Jawa bagian selatan.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat ditemui di acara Seminar Nasional Ikaxa 2023 di Jakarta pada Kamis (14/9/2023).
Budi Karya menjelaskan, rencana perpanjangan proyek kereta cepat baru akan memasuki tahap kajian atau studi. Kajian tersebut salah satunya akan menentukan trase atau jalur yang akan dilalui oleh kereta cepat.
Dia menuturkan, saat ini pemerintah mempertimbangkan untuk merancang jalur tersebut pada Jawa bagian Selatan. Meski demikian, dia belum dapat menyebutkan secara rinci kota mana saja yang akan dilintasi kereta cepat nantinya.
“Kecenderungannya akan lewat Jawa bagian Selatan, tentu ini akan didasarkan dari hasil studi yang baru akan kami buat. Kota-kotanya saat ini juga belum fix,” kata Budi Karya.
Budi Karya menambahkan, studi tersebut juga akan memperhitungkan potensi dampak ekonomi yang akan ditimbulkan dari kehadiran kereta cepat ini.
Baca Juga
Adapun, saat ini proyek kereta cepat baru menghubungkan wilayah Jakarta dengan Bandung. Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) memiliki total panjang trase Bandung mencapai 142,3 km yang dimulai dari Stasiun Halim hingga dengan Stasiun Tegalluar.
Trase tersebut terbagi antara lain jembatan sepanjang 82,7 km, tanah timbunan 42,7 km, terowongan 16,8 km dan jalan rel sepanjang 142,3 km. Seluruh trase telah 100% diselesaikan pembangunannya.
Sebelumnya, Budi Karya juga menyebut sertifikat izin operasional KCJB akan diterbitkan dalam 1 pekan ke depan.
Budi Karya menjelaskan, kereta cepat dapat mulai dioperasikan pada awal Oktober 2023. Selain itu, masyarakat juga akan diberikan kesempatan untuk melakukan uji coba gratis kereta cepat. Dia juga mengatakan sertifikat izin operasi kereta cepat akan terbit dalam waktu dekat.
"Target di awal bulan sudah bisa jalan. Sertifikat izin operasi dari KCJB juga diharapkan bisa selesai dalam satu minggu ke depan," jelas Budi Karya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan nantinya rute Kereta Cepat tahap II akan menghubungkan dari Bandung, lalu kemudian ke Kertajati, selanjutnya Yogyakarta, Solo dan stasiun terakhirnya di Surabaya.
“Ini untuk [menghubungkan] Jawa bagian selatan. Kalau Jawa bagian utara kan sudah jalan tol. Jadi, [KCJB—Surabaya] dilbangun buat menumbuhkan titik-titik ekonomi baru,” tuturnya.