Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Batu Bara Turun jadi 357,6 Juta Ton Semester I/2025, Harga Global Merosot

Produksi batu bara Indonesia turun jadi 357,6 juta ton pada semester I/2025, dengan 29% untuk domestik. Ekspor mencapai 238 juta ton, sementara harga global turun 25-30%.
Tumpukan batu bara di depan cerobong asap industri dengan latar langit biru./Bloomberg - Waldo Swiegers
Tumpukan batu bara di depan cerobong asap industri dengan latar langit biru./Bloomberg - Waldo Swiegers

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut domestic market obligation (DMO) atau pemanfaatan batu bara domestik pada semester I/2025 mencapai 104,6 juta ton atau 29% dari total realisasi produksi periode ini. 

Merujuk data ESDM, realisasi produksi batu bara sebesar 357,60 juta ton pada semester I/2025 atau lebih rendah dari realisasi periode yang sama tahun lalu 406,06 juta ton. Namun, capaian produksi batu bara tahun ini sudah mencapai 48,34% dari target produksi tahun ini sebanyak 739,67 juta ton. 

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan pemanfaatan batu bara atau DMO batu bara mencapai 104,6 juta ton untuk kebutuhan PT PLN dan smelter dalam negeri. 

"Ekspor 238 juta ton, jadi kita ekspor di satu semester ini sudah 238 juta ton dan stok 15 juta ton," kata Bahlil dalam konferensi pers Capaian Kinerja Semester I/2025, Senin (11/8/2025). 

Bahlil menyoroti kondisi harga batu bara yang saat ini mengalami penurunan dikisaran 25%-30% yang dipicu permintaan dan pasokan global. Dalam kondisi ini, dia mengakui bahwa Indonesia banyak terpengaruh. 

"Sebenarnya agak lucu memang indonesia sebagai eksportir batu bara untuk listrik 45% untuk dunia, begitu harga turun kita ga bisa apa-apa, kita permintaan dikit tapi produksi banyak," ujarnya. 

Lebih lanjut, Bahlil menuturkan bahwa ke depannya ESDM akan melakukan revisi Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) batu bara sesuai arahan dari DPR RI dengan tujuan untuk menjaga stabilitas. 

"Kalau kita harga bagus berarti negara akan mendapatkan pajak yang baik, pengusaha kana mendapatkan keuntungan yang baik," tuturnya.  

Lebih lanjut, Bahlil menegaskan bahwa batu bara harus dikelola dengan hati-hati di tengah harga yang kurang bagus. 

Sebagaimana diketahui, batu bara yang beredar di perdagangkan di dunia 1,3 miliar ton, sementara total kebutuhan batu bara dunia 8,9 miliar ton. 

Adapun, dari 1,3 miliar ton Indonesia melakukan ekspor berdasarkan 2024 ke bawah 600-650 juta ton. 

“Ini gara-gara RKAB 3 tahun, akhirnya harga turun kita tidak bisa mengendalikan, ini bicara supply and demand,” jelasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro