Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah kepala ekonom bank-bank terbesar Amerika memperkirakan Federal Reserve atau The Fed telah selesai menaikkan suku bunganya dan mungkin menurunkan sekitar satu poin persentase pada 2024.
Menurut perkiraan terbaru Komite Penasihat Ekonomi Asosiasi Bankir Amerika, walaupun Amerika Serikat (AS) mungkin akan menghindari resesi, pertumbuhan ekonomi terlihat akan melambat secara signifikan dalam beberapa kuartal mendatang. Hal ini dapat meningkatkan pengangguran dan sekaligus mengurangi inflasi
“Mengingat kemajuan inflasi yang telah ditunjukkan dan diantisipasi, mayoritas anggota komite percaya bahwa siklus pengetatan The Fed telah berjalan dengan baik,” jelas ketua panel beranggotakan 14 orang dan kepala ekonom di State Street Global Advisors, Simona Mocuta, seperti dikutip Bloomberg, Selasa (12/9/2023).
The Fed diperkirakan akan menjaga suku bunga tetap stabil dalam pertemuan minggu depan. Namun, investor berbeda pendapat dengan apakah bank sentral AS itu akan menindaklanjuti kenaikan suku bunga pada akhir tahun 2023.
Komite penasehat ABA, yang meliputi ekonom dari JPMorgan Chase & Co., Morgan Stanley, dan Wells Fargo & Co. menyampaikan proyeksi mereka secara rutin kepada Ketua The Fed Jerome Powell bersama dengan anggota dewan The Fed di Washington.
Menurut proyeksi median mereka, para komite melihat pertumbuhan ekonomi melambat hingga kurang dari tingkat tahunan sebesar 1 persen dalam tiga kuartal mendatang, sebagai respons terhadap kenaikan suku bunga The Fed di masa lalu dan pengetatan kondisi kredit.
Baca Juga
Kemudian, pengangguran diproyeksikan naik menjadi 4,4 persen pada akhir 2024. Perkiraan tersebut naik dari 3,8 persen pada Agustus 2023.
Inflasi juga diperkirakan akan turun menjadi 2,2 persen secara tahunan, dari yang sebelumnya sebesar 3,2 persen pada Juli 2023.
Mocuta juga mengungkapkan bahwa sebagai konsensus komite, kemungkinan terjadinya soft landing telah meningkat secara dramatis dalam waktu dekat.
“Namun pada saat yang sama, banyak kekhawatiran tentang sejauh mana ketahanan ekonomi yang luar biasa yang telah ditunjukkan sejauh ini dapat berlanjut,” jelas Mocuta. Komite juga memperkirakan terjadinya resesi pada tahun depan hanya di bawah 50 persen.
Berdasarkan catatan Bisnis, Bank Indonesia (BI) memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga pada kuartal IV/2023.
Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) Erwindo Kolopaking mengatakan bahwa dalam pertemuan FOMC September ini The Fed mungkin akan menahan Fed Fund Rate (FFR) di tingkat 5,25-5,50 persen.
“The Fed masih diperkirakan akan menaikkan suku bunga dari yang mulanya di kuartal III, tapi sepertinya diundur ke kuartal IV,” katanya di Hotel Ayana, Labuan Bajo, Sabtu (9/9/2023).
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo juga mengungkapkan bahwa FFR tahun ini akan naik kembali menjadi 5,75 persen bahkan ada kemungkinan hingga 6 persen. Sedangkan di tahun 2024, menurutnya suku bunga The Fed bertahan pada level 6 persen.
“Untuk sepanjang 2024 nanti belum akan turun secara cepat, bahkan kemungkinan baru akan turun sedikit di semester II tahun depan,” jelasnya.