Semikonduktor di Indonesia
Investasi sektor semikonduktor di Indonesia tetap menarik bagi investor asing, terutama AS. Terakhir, perusahaan asal Negeri Paman Sam, Powin LCC, menjajaki investasi di sektor ini di Batam dan mengunjungi Kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam bulan lalu.
"Kami berencana untuk memperluas pasar ke Asia Tenggara dan kami percaya Indonesia, terutama Batam yang memiliki lokasi strategis. Batam juga merupakan kawasan perdagangan bebas dan memiliki banyak kawasan industri serta fasilitas yang mumpuni," kata Head of International Business Development Powin LCC, Miguel Angel Escribano usai pertemuan dengan BP Batam.
Powin sendiri merupakan perusahaan industri semikonduktor yang ramah lingkungan, yang berbasis di Amerika dan Asia. Perusahaan ini juga berfokus pada pengembangan teknologi energi masa depan, seperti energi surya dan sistem menajemen baterai tercanggih.
Di tempat yang sama, Kabiro Humas Promosi dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait mengatakan Powin datang ke Batam atas rekomendasi dari rekanannya, Vena Energy.
"Mereka berencana untuk membuat manufaktur yang akan dikirim ke luar negeri dan diperkirakan dapat memproduksi sekitar 11 ribu unit setiap tahunnya. Mereka sangat berharap dapat berinvestasi di Indonesia, terutama Batam yang memiliki lokasi strategis," ujar Tuty.
Rencananya perusahaan ini beroperasi paling lambat tahun 2025 mendatang. Dalam 6 hingga 9 bulan ke depannya, Powin akan terlebih dahulu mengumpulkan data dan informasi investasi di Batam, sebelum mendaftarkan investasinya.
Baca Juga