Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kejar Produksi Minyak 1 Juta Barel, Hulu Migas Butuh Investasi Rp2.857 Triliun

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, dukungan investasi diperlukan agar kegiatan eksplorasi dan pengembangan lapangan migas bisa dilakukan secara masif.
Blok migas/Ilustrasi
Blok migas/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan investasi sebesar US$186,7 miliar atau sekitar Rp2.857 triliun (asumsi kurs Rp15.307 per US$) guna mencapai target produksi minyak sebesar 1 juta barel per hari (bopd) dan gas bumi sebesar 12 miliar standar kaki kubik per hari (Bscfd) pada 2030.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan bahwa dukungan investasi diperlukan agar kegiatan eksplorasi dan pengembangan lapangan migas bisa dilakukan secara masif.

Terlebih, saat ini sektor hulu migas terus berupaya meningkatkan produksi migas nasional guna memenuhi kebutuhan domestik yang semakin meningkat seiring pertumbuhan ekonomi nasional. Pada 2050, volume konsumsi minyak diperkirakan naik 139 persen, sementara volume konsumsi gas diprediksi naik 298 persen

“Daya tarik investasi di sektor hulu migas di Indonesia sebenarnya sudah membaik, namun masih ada hal-hal yang harus terus diperbaiki,” kata Tjip sapaan akrabnya melalui siaran pers Rabu (6/9/2023).

Tjip menyebut bahwa sejak 2021, investasi di hulu migas terus mengalami kenaikan. Pada 2022, investasi di hulu migas mencapai US$12,3 miliar atau naik 13 persen dibanding tahun sebelumnya. 

Kenaikan tersebut tercatat 5 persen lebih tinggi dibanding pertumbuhan investasi global. Sementara pada tahun ini, investasi hulu migas ditargetkan mencapai US$15,5 miliar atau naik 26 persen dibandingkan tahun lalu. Target tersebut lebih tinggi dibanding pertumbuhan investasi global yang berada di angka 6,5 persen. 

Tidak hanya investasi, Tjip juga menyebut bahwa upaya pencapaian target produksi gas sebesar 12 Bscfd juga membutuhkan dukungan infrastruktur yang merata di seluruh Indonesia. 

"Ketersediaan infrastruktur yang mampu menjangkau seluruh wilayah memungkinkan gas alam yang diproduksikan oleh lapangan-lapangan migas di Indonesia bisa terserap secara optimal untuk memenuhi kebutuhan domestik," ucapnya

Terlebih, beberapa proyek strategis nasional dijadwalkan sudah mulai berproduksi sebelum 2030, yakni Tangguh Train 3, Indonesia Deepwater Development (IDD), dan Abadi Masela. Dari ketiga proyek tersebut, total investasi mencapai US$38,58 miliar dengan penambahan produksi minyak sebesar 65.000 barel per hari dan gas sebesar 3.644 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd).

“Saat ini, alokasi gas untuk domestik sudah mencapai 65 persen dari total produksi gas, sesuai dengan kebutuhan pengguna gas domestik. Seiring dengan peningkatan produksi gas di masa yang akan datang, tentu diharapkan ada pertumbuhan kapasitas industri pengguna gas sehingga gas dapat dimanfaatkan untuk dalam negeri mendukung pembangunan”, ujar Tjip

Kemudian, Tjip menuturkan bahwa pada 2024 investasi untuk pengembangan lapangan gas ditargetkan sebesar US$8 miliar atau 50 persen dari target total investasi di sektor hulu migas yang mencapai US$16 miliar. 

Pada tahun-tahun berikutnya, nilai investasi gas ditargetkan terus mengalami kenaikan hingga mencapai US$12 miliar pada 2030. Saat ini, penemuan cadangan migas baru serta persetujuan plan of development (POD) di dominasi oleh gas sehingga pengembangan proyek baru kedepan akan lebih mengarah ke gas. 

Namun, di tengah tren kenaikan investasi hulu migas, Tjip mengungkapkan masih ada tantangan yang muncul, salah satunya adanya tuntutan untuk mengintegrasikan kegiatan usaha hulu migas dengan penerapan teknologi carbon capture storage/carbon capture, utilization and storage (CCS/CCUS). 

“Masing-masing perusahaan migas juga mendapat target untuk mencapai net zero emission,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper