Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa Indonesia sudah dekat dalam menyelesaikan permasalahan mengenai Inflation Reduction Act (IRA) Amerika Serikat.
Luhut menjelaskan bahwa ia telah pergi ke Washington bersama dengan tim dan membentuk gugus tugas, berbicara dengan Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo, berbicara dengan USTR, dan dengan Gedung Putih. Menurutnya, timnya telah bekerja dengan sangat dekat dalam hal ini.
“Saya yakin November mendatang (2023) kita akan mendapatkan solusinya,” jelas Luhut dalam Bloomberg CEO Forum di Hotel Fairmont, Rabu (6/9/2023).
Luhut mengutarakan bahwa hal ini dapat menguntungkan kedua belah pihak. Menurutnya, bukan hanya untung bagi pihak Indonesia, namun dari pihak AS, satu-satunya negara yang bisa mengimpor bahan baku baterai Lithium dari Indonesia.
“Mereka (AS) tidak memiliki bahan yang cukup untuk baterai lithium tanpa Indonesia. Dengan mereka memberikan lebih banyak insentif untuk baterai lithium mereka sendiri maka [akan] lebih mahal,” ungkap Luhut.
Berdasarkan catatan Bisnis, IRA merupakan undang-undang yang disahkan oleh Presiden AS Joe Biden pada 16 Agustus 2022. UU ini dinilai sebagai tindakan signifikan oleh kongres mengenai energi bersih dan perubahan iklim dalam sejarah bangsa.
Baca Juga
Nilai investasi IRA sendiri diketahui senilai US$370 miliar atau sekitar Rp5,4 kuadriliun. Salah satu fasilitas kredit pajak konsumen atau consumer tax credit menjadi kekhawatiran Indonesia yakni dalam mengembangkan industri nikel untuk kendaraan listrik
Dalam hal ini, IRA memperketat kriteria mineral logam yang dapat menerima insentif kendaraan listrik yang dialokasikan pemerintah AS selepas 2023
Kemudian, tak hanya Indonesia, sejumlah negara Asean juga sepakat untuk melobi AS agar dapat masuk ke dalam kriteria penerima kebijakan Inflation Reduction Act
"Kita menyuarakan ini salah satunya ke partner kita di AS dengan mengajukan nanti pada saatnya. Nanti juga ada Vice President AS [Kamala Harris] dan besok juga akan ada sesi bersama-sama. baik dengan dengan Bapak Presiden Jokowi maupun di sesi terbukanya," jelas Wakil Menteri BUMN Rosan Perkasa Roeslani dalam konferensi pers Asean Indo-Pacific Forum (AIPF), Rabu (6/9/2023).