Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga pemeringkat Fitch Ratings mengungkapkan bahwa Pemilu 2024 tidak akan mempengaruhi iklim investasi. Bahkan, belanja partai politik pada pesta demokrasi bisa berkontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi enam bulan ke depan.
Pada laporannya, Fitch juga menilai bahwa ekonomi Indonesia bakal tumbuh hingga 5 persen pada 2023 yang didukung oleh konsumsi domestik yang solid di tengah pelemahan ekspor dan eskalasi risiko dari tertahannya pemulihan ekonomi China.
Sementara itu, dalam jangka menengah ekonomi Indonesia juga diprediksi memperoleh manfaat dari implementasi reformasi dan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan, termasuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Jika hal tersebut berjalan lancar, maka ekonomi Indonesia bisa tumbuh 5,2 persen pada 2024 dan 5 persen pada 2025.
Selain itu, Fitch Ratings juga kembali mempertahankan Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada BBB (satu tingkat di atas level terendah investment grade) dengan outlook stabil pada 1 September 2023.
Menurut Fitch, keputusan ini mempertimbangkan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka menengah yang baik serta rasio utang Pemerintah terhadap PDB yang rendah.
Pada sisi lain, Fitch melihat masih ada sejumlah tantangan yang perlu direspons, yaitu penerimaan Pemerintah yang masih rendah serta beberapa indikator struktural termasuk indikator tata kelola yang relatif lebih rendah dibandingkan negara-negara lain pada peringkat yang sama.
Baca Juga
Dari sisi eksternal, sejumlah indikator seperti transaksi berjalan menunjukkan perbaikan dibandingkan sebelum pandemi, meskipun akan kembali ke level normal dalam beberapa tahun ke depan, dengan asumsi bahwa penurunan harga komoditas akan berlanjut.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menuturkan afirmasi rating Indonesia pada peringkat BBB dengan outlook stabil menunjukkan keyakinan kuat pemangku kepentingan internasional atas stabilitas makro ekonomi dan prospek ekonomi jangka menengah Indonesia yang tetap terjaga.
Menurutnya, kepercayaan dunia internasional ini didukung oleh kredibilitas kebijakan yang tinggi dan sinergi bauran kebijakan yang kuat antara Pemerintah dan Bank Indonesia di tengah ketidakpastian ekonomi global yang masih tinggi.
“Bank Indonesia akan terus mencermati perkembangan ekonomi dan keuangan global serta domestik, merumuskan dan melaksanakan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan terjaganya stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan serta terus memperkuat sinergi dengan pemerintah untuk mendukung ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” tuturnya dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (4/9).
Fitch menilai penerapan kebijakan fiskal yang berhati-hati telah berhasil mengembalikan defisit fiskal ke level sebelum pandemi pada 2022, dan diperkirakan tetap terjaga di bawah 3 persen dari PDB untuk beberapa tahun ke depan. Dari sisi penerimaan, dampak positif kenaikan tarif PPN terhadap penerimaan pada 2023 diperkirakan belum mampu menahan dampak negatif dari penurunan harga komoditas.
Namun demikian, dalam jangka menengah Fitch memperkirakan utang Pemerintah akan menurun dari level 38,9% dari PDB pada tahun 2023 menjadi 38,0 persen pada 2025.