Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lippo Group Optimistis Strategi Omnichannel Dongkrak Sektor Ritel

Lippo Group telah menerapkan strategi omnichannel untuk mengintegrasikan layanan digital dan fisik.
CEO Lippo Karawaci John Riady (kedua kanan) didampingi Presdir PT Jurnalindo Aksara Grafika Lulu Terianto (kedua kiri), dan Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Hery Trianto (kanan), menjawab pertanyaan redaksi saat berkunjung ke kantor Bisnis Indonesia, di Jakarta, Selasa (19/3/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
CEO Lippo Karawaci John Riady (kedua kanan) didampingi Presdir PT Jurnalindo Aksara Grafika Lulu Terianto (kedua kiri), dan Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Hery Trianto (kanan), menjawab pertanyaan redaksi saat berkunjung ke kantor Bisnis Indonesia, di Jakarta, Selasa (19/3/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA — Lippo Group menilai strategi omnichannel merupakan langkah yang harus diadopsi oleh perintel Tanah Air, demi beradaptasi dengan tren bisnis yang mengikuti pola konsumsi masyarakat.

Pemikiran tersebut diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady. Menurut John, penerapan omnichannel dilakukan oleh peritel untuk mengintegrasikan layanan digital dan fisik. Hal ini mendapatkan momentum ketika pandemi telah mengubah pola konsumsi dan belanja masyarakat sehingga menjadi lebih akrab secara daring. Namun, layanan fisik tetap ada dan momen itu seakan berbalik ketika pembatasan mobilitas masyarakat dilonggarkan.

“Strategi omnichannel bagai kail bagi pelaku industri ritel untuk memancing munculnya peluang-peluang baru guna mendapatkan omzet penjualan tinggi. Dalam hal ini, masyarakat bisa bertransaksi secara fisik, tetapi sebenarnya polanya sudah berubah,” kata John, dikutip dari siaran pers, Senin (4/9/2023).

Dia menunjukkan adopsi omnichannel membuat emiten ritel PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) membukukan pendapatan bersih sebesar Rp3,85 triliun pada semester I/2023. Capaian ini meningkat 2,39 persen dibandingkan dengan semester I/2022 sebesar Rp3,76 triliun.

Pertumbuhan LPPF sejalan dengan sektor konsumsi rumah tangga yang masih menjadi penyumpang paling besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), yakni sekitar 2,77 persen dari total pertumbuhan PDB Semester I/2023 sebesar 5,17 persen.

Badan Pusat Statistis (BPS) mencatat terdongkraknya konsumsi rumah tangga menjadi penyangga paling besar bagi perekonomian nasional. Ini sejalan dengan inflasi yang terkendali serta momen perayaan hari besar keagamaan yang jatuh pada kuartal lalu.

Pada sisi lain, seiring kian normalnya mobilitas masyarakat dan stabilitas perekonomian nasional, konsumsi rumah tangga pun ikut tumbuh signifikan. Sektor rumah tangga ini mengemas pertumbuhan tertinggi, yakni sekitar 5,23 persen.

John pun menilai perbaikan secara makro itupun bisa tercermin dari pemulihan kinerja sektor industri retail. Hingga semester I/2023, banyak perusahaan yang bergerak di sektor retail meraih pertumbuhan kinerja.

Dia menilai capaian LPPF adalah merupakan tren perbaikan kinerja ini melanjutkan pemulihan yang terjadi sejak awal tahun. Hal serupa terjadi pada beberapa emiten retail lainnya. Semisal saja, AMRT dan MIDI, selama paruh pertama tahun inipun berhasil mendongkrak pertumbuhan kinerja hingga dua digit.

“Emiten-emiten retail mulai menghijau, tetapi seiring itu terdapat kenyataan sebaliknya, banyak juga pusat perbelanjaan modern yang menutup gerai atau mengubah fokus bisnis. Pilihan yang wajar demi melakukan efisiensi dan inovasi layanan. Sektor retail memang mendapatkan momentum pemulihan, tetapi strategi yang dipilih juga harus tepat,” jelas John.

Lebih jauh, John mengungkapkan imbas pandemi Covid-19 belum sepenuhnya bisa teratasi oleh para pelaku industri retail. “Sewaktu Covid-19 menghantam kinerja, dan membuat para pelaku menutup operasional, dibutuhkan kematangan strategi agar bisa bangkit sewaktu momentum itu datang. Hanya saja, strategi yang dipilih itu beragam, bagi kami di Lippo Group percaya terdapat alternatif masa depan bagi sektor retail,” katanya. 

Strategi alternatif yang menjadi keniscayaan sektor retail ini kerapkali diistilahkan sebagai omnichannel, yang mengintegrasikan layanan digital dan fisik sebagai adopsi pola konsumsi masyarakat yang telah berubah pasca pandemi Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Kahfi
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper