Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menko Airlangga Bahas 5 Isu Penting dalam Pertemuan Menteri Ekonomi Asean

Menko Airlangga menyebut terdapat lima isu penting yang dibahas dalam ASEAN Economic Community Council (AECC) Meeting 2023.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Bisnis/Suselo Jati
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA -- Para menteri perekonomian Asean memfokuskan lima isu penting yang dibahas dalam pertemuan The 23rd ASEAN Economic Community Council (AECC) Meeting. Hasil pertemuan ini nantinya akan dibawa ke tingkat kepala negara dalam KTT ke-43 Asean yang akan dipimpin oleh Presiden Joko Widodo pada 5-7 September 2023 mendatang.

Pada pertemuan tersebut, lima isu penting yang menjadi perhatian para menteri ekonomi yakni geopolitik, fragmentasi rantai pasok, transisi hijau, inovasi digital, dan pertumbuhan inklusif.

”Kami harus terus meningkatkan kerja sama dan integrasi ekonomi kawasan dalam rangka penguatan arsitektur perdagangan dan rantai pasok regional," jelas Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Minggu (3/9/2023).

Menurut Airlangga, pertemuan ini juga mendorong lahirnya pilihan kebijakan untuk meningkatkan daya saing, ketahanan, dan reformasi struktural. Semua ini didasari keberlanjutan, digitalisasi dan perubahan demografis, serta menjadikan kawasan Asean sebagai pusat pertumbuhan regional dan mesin pertumbuhan global.

"[Sehingga membuat] sebagai tujuan utama investasi, dan pusat produksi global yang berdayasaing dan terpercaya,” jelas Airlangga lebih lanjut.

Dia menjelaskan pada pertemuan tersebut juga dibahas perkembangan penyusunan Visi Komunitas Asean Paska-2025. Visi Asean paska-2025 disepakati 20 tahun atau hingga 2045 yang bertujuan menjadikan kawasan ASEAN yang “Resilient, Innovative, Dynamic and People-Centred”.

Atas visi ini, para menteri telah menginstruksikan seluruh elemen badan sektoral terkait untuk segera menyusun workplan untuk mendukung pencapaian lahirnya Visi Asean 2045 ini.

”Tugas selanjutnya adalah menyusun rencana strategis MEA pasca-2025,” pungkas Menko Airlangga.

Dalam retreat session, para menteri yang hadir juga membahas kondisi ekonomi terkini yang sangat dinamis. Dia menjelaskan meskipun perekonomian kawasan sudah pulih melampaui situasi pra-pandemi dengan total PDB US$3,6 triliun pada 2022, proyeksi perekonomian global ke depan mengindikasikan perlemahan dan ketidakpastian pertumbuhan. Hal tersebut memberikan tantangan terhadap pertumbuhan ekonomi kawasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper