Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menkeu Brunei Menanti Peluang Kembangkan Rantai Pasok Kendaraan Listik Asean

Menteri Ekonomi dan Keuangan Brunei Darussalam Dato Amin Liew Abdullah buka suara soal mengembangkan rantai pasok kendaraan listrik Asean.
Menteri Keuangan Brunei Menanti Peluang Kembangkan Rantai Pasok Kendaraan Listik Asean Menteri Keuangan Brunei Menanti Peluang Kembangkan Rantai Pasok Kendaraan Listik Asean. JIBI/Afiffah Rahmah NurdifaBis
Menteri Keuangan Brunei Menanti Peluang Kembangkan Rantai Pasok Kendaraan Listik Asean Menteri Keuangan Brunei Menanti Peluang Kembangkan Rantai Pasok Kendaraan Listik Asean. JIBI/Afiffah Rahmah NurdifaBis

Bisnis.com, JAKARTA -- Sektor energi baru terbarukan (EBT) yang dibungkus melalui dorongan pengembangan electic vehicle (EV) atau kendaraan listrik menjadi fokus di berbagai negara Asean. 

Topik tersebut menjadi salah satu yang menarik bagi Menteri Ekonomi dan Keuangan Brunei Darussalam Dato Amin Liew Abdullah yang menghadiri agenda Asean Business & Investment Forum 2023 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (2/9/2023). 

"Bagaimana setiap negara-negara anggota ASEAN dapat mengambil manfaat dari peluang EV? Itu adalah topik yang ini ingin pahami lebih lanjut dalam forum ini," kata Dato Amin di sela-sela agenda Asean Investment Forum 2023. 

Dalam hal ini, dia merujuk pada manajemen rantai pasok EV yang dapat dikembangkan di Asean secara gotong royong. Menurutnya, tak hanya 1 negara saja yang bisa memajukan proyek EV ini. 

Namun, Dato Amin Liew Abdullah tak menampik bahwa setiap negara Asean dapat memiliki peran masing-masing untuk memenuhi kebutuhan pengembangan ekosistem EV. 

Dia pun menegaskan perlunya investasi berkelanjutan yang inklusif dan dilakukan secara gotong royong untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Asean. 

"Bagaimana kita bekerja sama satu sama lain untuk tidak hanya demi kesejahteraan individu, namun yang lebih penting adalah kesejahteraan seluruh Asean," pungkasnya. 

Hal ini juga berkenaan dengan upaya meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi Asean. Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan ASEAN menjadi cakrawala bagi pemulihan ekonomi global. 

Adapun, rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar 3,8 persen. Angka tersebut, di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi global yang mencapai 2,6 persen.

Sebagai sentra pembangunan ekonomi global yang inklusif, Asean harus mendorong investasi untuk pembangunan yang berkelanjutan.

Pertumbuhan investasi asing atau foreign direct investment (FDI) Asean tumbuh signifikan. Di saat global menurun, Asean justru mencatat sejarah pertumbuhan FDI tertinggi, yakni penerima FDI terbesar kedua di dunia.

Adapun, Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (ESCAP) mencatat investasi asing langsung atau Foreign Direct Investment (FDI) ke Asean tembus US$224 miliar pada tahun 2022. 

Potensi dan peluang yang dimiliki, menjadikan ASEAN sebagai target investasi asing langsung FDI dan menunjukkan peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2010, FDI di Asia Tenggara hanya sekitar US$23 miliar. Jumlah itu melonjak menjadi US$ 47 miliar pada 2021.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper