Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia melaporkan bahwa realisasi investasi sepanjang semester I/2023 mencapai Rp678,7 triliun.
Dalam laporannya Bahlil menjelaskan capaian realisasi tersebut telah mencapai 48,5 persen dari target yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebesar Rp1.400 triliun.
Sedangkan, apabila mengacu pada target Rencana Strategis yang telah ditetapkan, realisasi portofolio investasi tersebut dilaporkan telah mencapai 61,7 persen dari Rp1.009 triliun.
"Pada 2023 ini Presiden minta lagi [investasi] harus mencapai Rp1.400 triliun dan sekarang sudah mencapai Rp678,7 triliun atau setara 48,5 persen," jelasnya saat memberikan materi dalam Kuliah Umum di hadapan Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Selasa (29/8/2023).
Bahlil menjelaskan, pada tahun sebelumnya Indonesia juga telah mencapai target realisasi investasi sebesar Rp1.207 triliun.
Angka tersebut bahkan melebihi target yang ditetapkan oleh Jokowi pada tahun 2022 sebesar Rp1.200 triliun.
Baca Juga
Seiring dengan hal tersebut, Bahlil berjanji akan kembali menuntaskan target investasi pada tahun ini, sebagaimana yang telah dimandatkan oleh Presiden Jokowi.
"Saya janji di depan kalian, Insya Allah dan mohon doanya target investasi ini saya akan tunaikan dengan baik untuk kepentingan rakyat, bangsa dan negara," tegasnya.
Secara lebih rinci, total realisasi investasi sebesar Rp678,7 triliun yang berhasil terkumpul pada paruh pertama tersebut di antaranya berasal dari penanam modal asing (PMA) yang porsinya sebesar Rp363,3 triliun atau mencapai 53,5 persen.
Sedangkan sisanya yakni sebesar Rp315,4 triliun atau 46,5 persen berasal dari penanam modal dalam negeri (PMDN)
Mengutip dalam paparan yang disampaikan, nilai investasi baik pada PMA dan PMDN kompak mengalami tren positif.
Realisasi investasi oleh PMA dilaporkan tumbuh 17,1 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Sementara itu, realisasi investasi yang dilakukan oleh PMDN juga tumbuh dobel digit mencapai 15 persen yoy.
Adapun, sejumlah negara yang dilaporkan menjadi penyumbang investasi terbesar di Indonesia yakni Singapura, China, Hongkong, Jepang, dan Amerika Serikat.
Kemudian juga diikuti oleh Malaysia, Korea Selatan, Belanda, British Virgin Island, dan Australia.
"[Seiring dengan hal itu] GDP kita saat ini masuk 16 terbesar di dunia. Dan ke depan di 2045 kita akan menjadi salah satu negara yang GDP-nya ada di nomor 4 atau nomor 5 di dunia," pungkasnya.