Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Airlangga: Efek Digitalisasi, Pertumbuhan Ekonomi Asean Meningkat 90 Persen

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengutarakan Asean punya potensi besar dalam ekonomi digital.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Symposium on Digital Economy and Sustainability dan peluncuran Digital Innovation Sustainable Economy Center (DISC) di Shangri-La Hotel Jakarta, Kamis (24/8/2023)/Bisnis - Jessica Gabriela Soehandoko
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Symposium on Digital Economy and Sustainability dan peluncuran Digital Innovation Sustainable Economy Center (DISC) di Shangri-La Hotel Jakarta, Kamis (24/8/2023)/Bisnis - Jessica Gabriela Soehandoko

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengutarakan bahwa Asean mempunyai potensi yang besar di bidang ekonomi digital. 

Airlangga mengatakan bahwa pada 2022, tercatat bruto barang dagang (Gross Merchandise Value/GMV) Asean mencapai US$194 miliar, meningkat sejak 2019 sekitar 90 persen.  Indonesia sendiri mencatatkan GMV sebesar US$70 miliar dan diproyeksikan mencapai sekitar US$150 miliar pada 2025. 

Asia Tenggara sendiri diketahui menjadi tuan rumah bagi lebih dari 4.500 startup, antara lain di Indonesia berjumlah lebih dari 2.000 startup, dan 20 persen berada di Singapura. 

Airlangga juga memproyeksikan bahwa ekonomi digital Asean akan mencapai sekitar US$330 miliar pada tahun 2025 dengan hampir 40 persen ada di Indonesia. Kemudian diproyeksikan pada 2030, ekonomi digital kawasan ini akan mencapai sekitar US$1 triliun. 

“Dengan pemikiran ini, baik Asean maupun Indonesia percaya diri dalam memposisikan ekonomi digital sebagai mesin pertumbuhan berikutnya, sebagai sumber daya saing yang baru,” jelas Airlangga dalam acara  Symposium on Digital Economy and Sustainability dan peluncuran Digital Innovation Sustainable Economy Center (DISC) di Shangri-La Hotel Jakarta, Kamis (24/8/2023). 

Seperti diketahui, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mempercepat pengembangan ekonomi digital. Hal ini meliputi mengembangkan infrastruktur, meningkatkan keterampilan dan literasi digital, memupuk kewirausahaan, mengembangkan kemitraan pemerintah dan swasta, serta meluncurkan Kawasan Ekonomi Khusus (Special Economic Zone) untuk infrastruktur digital.

Lalu, untuk pusat perhatian strategis pada ekonomi digital adalah peluncuran Digital Economy Framework Agreement (DEFA) bulan depan.

“Putaran negosiasi awal diharapkan dapat ditargetkan selesai pada tahun 2025,” jelas Airlangga. 

Ia juga menuturkan bahwa Asean-DEFA merupakan babak baru dalam integrasi ekonomi yang bertujuan untuk menarik investasi, mendorong inovasi, meningkatkan produktivitas sektor swasta, dan memberdayakan keterkaitan usaha mikro kecil dan menengah di pasar regional dan global,” jelas Airlangga.  

Dalam dua dekade ke depan, Airlangga berharap Asean dapat berevolusi menjadi komunitas digital dan teknologi yang saling terhubung, memelihara dan membuka interoperabilitas yang aman dan terbuka, serta ekosistem digital yang dapat dipercaya yakni dengan perlindungan data. 

Menurutnya, Asean perlu untuk mengelola pertumbuhan perkotaan di masa depan dengan memanfaatkan teknologi modern, infrastruktur yang inovatif, dan meningkatkan kota yang pintar dan berkelanjutan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper