Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengusaha Siapkan Antisipasi Kenaikan Harga Gas PGN

Pengusaha pengguna gas bumi telah menyiapkan antisipasi menyusul kenaikan harga gas bumi yang mulai diberlakukan Perusahaan Gas Negara pada Oktober 2023.
Ilustrasi PGN./Istimewa
Ilustrasi PGN./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Pengusaha yang tergabung dalam Forum Industri Pengguna Gas Bumi (FIPGB) menyebut telah menyiapkan antisipasi menyusul rencana kenaikan harga gas bumi yang mulai diberlakukan PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) pada Oktober 2023. 

Ketua Umum FIPGB Yustinus H. Gunawan mengatakan setiap perusahaan manufaktur umumnya telah merancang antisipasi kenaikan harga gas pada periode tertentu. 

Dia mencontohkan, rancangan antisipasi yang dilakukan oleh para pelaku industri manufaktur dilakukan untuk menangkal penurunan produktivitas setelah berakhirnya kebijakan harga gas bumi tertentu (HGBT) US$6 per MMBTU pada 2024. 

Namun, kebijakan yang tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM No. 134.K/2021 tentang Pengguna dan Harga Gas Bumi Tertentu di Bidang Industri itu diubah melalui Kepmen ESDM 91.K/2023. 

Adapun, regulasi tersebut mengubah harga jual gas murah menjadi US$6,5 - US$7 per MMBtu per Mei 2023. Hal ini menjadi salah satu kondisi yang masih dapat ditoleransi.

"Kenaikan ini diperkirakan masih bisa diatasi dengan penghematan biaya operasional dan penajaman produk yang lebih bernilai tambah," ujarnya. 

Lebih lanjut, kenaikan harga HGBT telah berpengaruh pada penurunan konfirmasi pesanan untuk pengiriman di kuartal IV/2023.

Hal tersevyt menjadi gambaran potensi penurunan besar-besaran jika harga gas PGN berlaku. 

"Sedangkan penurunan realisasi investasi belum tercatat, tetapi pasti akan terjadi," pungkasnya. 

Berdasarkan surat edaran yang diterima Bisnis, penyesuaian harga ini terjadi terhadap beberapa kategori yang terdapat dalam harga gas yang saat ini beredar di masyarakat.

Surat edaran tersebut bersifat lokal dan ditandatangani oleh Area Head PGN Bekasi Reza Maghraby.

Harga gas untuk pelanggan komersial dan industri PB-KSv yang awalnya dipatok seharga US$9,78 per MMbtu, akan naik menjadi US$11,99 per MMbtu.

Kenaikan juga terjadi untuk harga gas pelanggan Bronze 2 yang dipatok US$12,52 per MMbtu, sebelumnya US$9,20 per MMbtu.

Kemudian, harga gas untuk pelanggan Bronze 3 akan dipatok sebesar US$12,31 per MMbtu dari sebelumnya US$ 9,16 per MMbtu. Untuk pelanggan Bronze 1 dipatok Rp10.000 per meter kubik, sebelumnya Rp6.000 per meter kubik. Namun, harga ini mulai ditetapkan pada per 1 Januari 2024.

Adapun, PGN masih melakukan pembahasan dengan pemerintah terkait rencana penyesuaian harga jual gas kepada pelanggan komersial dan industri di luar penerima HGBT per 1 Oktober 2023.

Sekretaris Perusahaan (Sekper) PGN Rachmat Hutama mengatakan bahwa untuk komersialisasi harga gas bumi kepada konsumen saat ini ditentukan beberapa faktor, salah satunya sumber pasokan.

“Pertama adalah sumber pasokan [gas pipa, LNG, CNG). Kedua adalah harga pasokan dan ketiga adalah kontribusi volume masing-masing pasokan gas,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (20/8/2023).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper