Bisnis.com, SEMARANG - Pertemuan Persiapan Para Pejabat Ekonomi Senior se-Asean (Preparatory Senior Economic Officials Meeting/Prep-SEOM) hari pertama telah digelar pada Kamis (17/8/2023) di Semarang, Jawa Tengah.
Prep-SEOM yang dijadwalkan hingga Jumat (18/8/2023) ini merupakan tahap terakhir untuk memastikan kesiapan pelaksanaan pertemuan Menteri Ekonomi Asean ke-55 (55th Asean Economic Ministers’/AEM) yang akan berlangsung pada 19-22 Agustus 2023.
Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) sekaligus Djatmiko Bris Witjaksono menuturkan, Prep-SEOM ini membahas laporan SEOM Chair kepada para menteri ekonomi Asean untuk isu-isu internal, utamanya capaian prioritas ekonomi di masa Keketuaan Indonesia di Asean.
Dokumen untuk pertemuan Asean Free Trade Area Council (AFTA Council) ke-37, Asean Investment Area Council (AIA Council) ke-26, dan AEM ke-55 juga turut dibahas dalam pertemuan ini.
Selain itu, dibahas pula terkait persiapan pertemuan para menteri ekonomi Asean dengan mitra dialog Asean seperti China, Korea Selatan, Jepang, India, Australia, dan Selandia Baru, serta mitra strategis yaitu Amerika Serikat, Uni Eropa, Kanada, Rusia, dan Inggris.
“Pada Prep-SEOM kali ini dilaporkan beberapa side event yang akan dilaksanakan selama rangkaian pertemuan AEM ke-55,” kata Djatmiko dalam media briefing 55th AEM, Kamis (17/8/2023).
Baca Juga
Adapun, side event yang akan digelar yakni peluncuran portal Pencarian Tarif Asean terbaru, penandatanganan nota kesepahaman ekspansi kerja sama di area khusus, peluncuran pendaftaran Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI), dan penandatanganan Protokol Perubahan Kedua Asean-Australia-New Zealand Free Trade Area (AANZFTA).
Lalu, side events yang melibatkan unit-unit usaha kecil dan menengah (UKM) Indonesia seperti SME Workshop Series, peluncuran fisik hari belanja daring Asean, dan peluncuran Pameran AEM yang diikuti usaha kecil dan menengah (UKM).
“Kami juga menampilkan produk-produk yang orientasinya berkelanjutan. Tidak lupa ditampilkan pelaku UKM dari Semarang dan sekitarnya,” pungkasnya.
Sebagai informasi, rangkaian pertemuan AEM ke-55 terdiri atas 19 pertemuan dan 9 kegiatan unggulan, dengan diawali pertemuan pejabat ekonomi senior (Senior Economic Ministers Meeting/SEOM).
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan sebelumnya menyampaikan, rangkaian AEM ini berdampak positif terhadap Indonesia diantaranya mempercepat pemulihan ekonomi nasional, meningkatkan partisipasi Indonesia pada rantai pasokan regional dan global, meningkatkan kerja sama dan kapasitas, serta mendukung pencapaian target sentralitas Asean sesuai visi dalam masa Keketuaan Indonesia di Asean tahun ini.
“Rangkaian pertemuan ini akan mendukung pertumbuhan digital ekonomi di kawasan, mendorong peningkatan daya saing, memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat pertumbuhan di kawasan Asia Tenggara, dan mendorong arus investasi,” ujarnya.
Manfaat lain yang juga dapat dirasakan yakni meningkatkan partisipasi pelaku usaha domestik dan internasional serta mendukung promosi dan peningkatan partisipasi UMKM.
Citra Indonesia di mata negara anggota Asean sebagai sentra pertumbuhan ekonomi, sosial, dan budaya juga dinilai bisa meningkat dengan adanya kegiatan AEM ini.