Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menaikkan alokasi anggaran ketahanan pangan menjadi Rp108,8 triliun dalam RAPBN 2024. Angka itu naik 7,8 persen dibandingkan outlook APBN 2023 sebesar Rp100,9 triliun.
Merespons itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menilai anggaran untuk ketahanan pangan tersebut terlalu sedikit.
"Sekarang ini terlalu sedikit itu anggaran untuk pertanian," kata Syahrul saat ditemui usai menghadiri Konferensi Pers RAPBN dan Nota Keuangan 2024 di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Rabu (26/8/2023).
Menurutnya, Kementerian Pertanian akan tetap menjalankan berbagai program sesuai dengan anggaran yang tersedia. Adapun, ihwal peningkatan produksi pangan, kata Syahrul, seharusnya bisa dilakukan apabila anggaran yang tersedia lebih besar.
"Kalau memang mau ya, dengan anggaran yang besar," tuturnya.
Di sisi lain, Mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu berujar pihaknya mengupayakan strategi peningkatan produksi pangan di tengah keterbatasan anggaran belanja untuk Kementan. Salah satunya, yakni dengan mendorong petani untuk memanfaatkan fasilitas kredit usaha rakyat (KUR).
Baca Juga
"Saya enggak ngomong anggaran, kita jalan aja dengan anggaran yang ada, kita dorong dan membiasakan petani menggunakan modal yang disiapkan pemerintah melalui KUR," tutur Syahrul.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, anggaran ketahanan pangan 2024 sebesar Rp108,8 triliun akan disalurkan melalui pemerintah pusat dan transfer ke daerah (TKD).
Secara terperinci, Sri Mulyani menyebut dana sebesar Rp89,6 triliun akan dialokasikan untuk belanja di pemerintah pusat. Adapun, sejumlah program ketahanan pangan yang dilakukan pusat antara lain pembangunan bendungan, waduk, dan irigasi.
Selain itu, anggaran tersebut juga untuk bantuan bibit, benih, alsintan dan asuransi pertanian. Dari sisi subisidi, kenaikan anggaran ketahanan pangan di 2024 diikuti oleh peningkatan subsidi pupuk dan subsidi bunga pinjaman cadangan pangan pemerintah oleh BUMN sektor pangan.
Sementara itu, angggaran pangan melalui belanja TKD dialokasikan sebesar Rp19,2 triliun untuk pembangunan jalan pertanian, pembangunan atau rehabilitas jaringan irigasi dan sumber air, pembangunan atau rehabilitasi balai benih dan sarana prasarana pelabuhan perikanan.
Menyitir lampiran 1 dalam RAPBN 2024, Kementerian Pertanian mendapat alokasi belanja Rp14,6 triliun. Secara terperinci alokasi dana diperuntukkan program dukungan manajem sebesar Rp4,2 triliun; program ketersediaan, akses dan konsumsi pangan berkualitas sebesar Rp8,4 triliun; program nilai tambah dan daya saing industri Rp1,3 triliun; serta program pendidikan dan pelatihan vokasi Rp606,78 juta.