Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anggaran Ketahanan Pangan 2024 Naik Jadi Rp108,8 triliun, Ini Peruntukannya

Pemerintah menaikkan anggaran ketahanan pangan sekitar 7,8 persen dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan paparan saat konferensi pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (28/7/2023). Caption : JIBI/Bisnis/Suselo Jati
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan paparan saat konferensi pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (28/7/2023). Caption : JIBI/Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menaikkan anggaran ketahanan pangan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 menjadi Rp108,8 triliun.

Dibandingkan alokasi ketahanan pangan dalam Outlook 2023 sebesar Rp100,9 triliun, maka anggaran ketahanan pangan 2024 naik sekitar 7,8 persen.

"Kenaikan 7,8 persen anggaran ketahanan pangan yang kita alokasikan, baik melalui Kementerian Pertanian maupun yang transfer ke daerah [TKD]," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers RAPBN dan Nota Keuangan 2024 di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Rabu (16/8/2023).

Secara terperinci, Sri Mulyani menyebut dana sebesar Rp89,6 triliun akan dialokasikan untuk belanja di pemerintah pusat. Adapun, sejumlah program ketahanan pangan yang dilakukan pemerintah pusat, antara lain pembangunan bendungan, waduk, dan irigasi.

Selain itu, anggaran tersebut juga untuk bantuan bibit, benih, alsintan dan asuransi pertanian. Dari sisi subisidi, kenaikan anggaran ketahanan pangan pada 2024 diikuti oleh peningkatan subsidi pupuk dan subsidi bunga pinjaman cadangan pangan pemerintah oleh BUMN sektor pangan.

Sementara itu, angggaran pangan melalui belanja TKD dialokasikan sebesar Rp19,2 triliun untuk pembangunan jalan pertanian, pembangunan atau rehabilitas jaringan irigasi dan sumber air, pembangunan atau rehabilitasi balai benih dan sarana prasarana pelabuhan perikanan.

Dalam RAPBN tahun anggaran 2024, anggaran subsidi pupuk direncanakan sebesar Rp26,68 triliun. Mengutip Buku II Nota Keuangan besarta RAPBN 2024, subsidi pupuk diberikan untuk mendorong produktivitas petani kecil dan mengurangi biaya usaha tani serta untuk mendukung ketahanan pangan. Dalam hal ini, petani yang dimaksud adalah petani tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan yang terdaftar dalam Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian (Simluhtan).

Pemberian subsidi pupuk tahun 2024 dibatasi untuk jenis pupuk tertentu pada komoditas prioritas. Pemerintah terus melakukan penyempurnaan digitalisasi sistem dari hulu sampai hilir pada satu platform dengan menggunakan data spasial agar lebih tepat sasaran dan lebih mudah dipantau.

Menyitir lampiran 1 dalam RAPBN 2024, Kementerian Pertanian mendapat alokasi belanja Rp14,6 triliun. Secara terperinci alokasi dana diperuntukan progam dukungan manajemen sebesar Rp4,2 triliun; program ketersediaan, amses dan konsumsi pangan berkualitas sebesar Rp8,4 triliun; program nilai tambah dan daya saing industri Rp1,3 triliun; serta program pendidikan dan pelatihan vokasi Rp606,78 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper