Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyiapkan anggaran pendidikan sebesar Rp660,8 triliun pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia di tengah bonus demografi dan disrupsi teknologi.
Jumlah anggaran di sektor pendidikan lebih besar dibandingkan dengan sektor-sektor lain seperti Infrastruktur sebesar Rp422,7 triliun, ketahanan pangan sebanyak Rp108,8 triliun, atau kesehatan sebesar Rp186,4 triliun.
Jokowi mengatakan, jumlah dana yang dianggarkan pada sektor ini mencakup 20 persen dari total APBN 2024. Secara rinci, anggaran pendidikan terbagi atas alokasi belanja pemerintah pusat sebesar Rp237,3 triliun, Transfer ke Daerah sebesar Rp346,6 triliun, dan pembiayaan investasi sebanyak Rp77 triliun.
Dia menjelaskan, anggaran pendidikan diarahkan untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang unggul, inovatif, berintegritas, serta berdaya saing. Jokowi mengatakan, Indonesia juga harus mampu memanfaatkan bonus demografi dan siap menghadapi disrupsi teknologi.
"Revolusi mental tidak boleh berhenti agar sumber daya manusia kita produktif, inovatif, berdaya saing global, berintegritas, berakhlak mulia, dengan tetap menjaga jati diri budaya bangsa," ujar Jokowi saat memberikan keterangan pemerintah atas RAPBN Tahun Anggaran 2024 beserta Nota Keuangan dalam Rapat Paripurna DPR RI, Rabu (16/8/2023).
Adapun, upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia ditekankan pada beberapa aspek, yakni peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan dan pemerataan kualitas pendidikan. Jokowi mengatakan pemerataan ini dilakukan melalui peningkatan distribusi guru dan sarana prasarana pendidikan.
Baca Juga
Selanjutnya, pemerintah juga akan berupaya untuk meningkatkan kualitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), kemudian meningkatkan akses pendidikan di seluruh jenjang pendidikan serta peningkatan kualitas sarana prasarana penunjang kegiatan pendidikan.
Dia melanjutkan, peningkatan kualitas sarana-prasarana ini terutama dilakukan pada daerah tertinggal, terluar, dan terdepan. Selain itu, pemerintah juga berkomitmen untuk memperkuat konektivitas pendidikan vokasi dengan pasar kerja.
Lebih lanjut, Jokowi menuturkan pemerintah juga berkomitmen untuk memperkuat investasi di bidang pendidikan. Hal ini antara lain dilakukan dengan mendukung perluasan program beasiswa, pemajuan kebudayaan, penguatan perguruan tinggi kelas dunia, dan pengembangan riset serta inovasi.