Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai kisaran 5,2 persen pada 2023. APBN juga akan dijaga tetap stabil dan kuat.
Hal Ini disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pidato Kenegaraan dalam rangka Penyampaian Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2024 beserta Nota Keuangan, Rabu (16/8/2023).
"Pertumbuhan ekonomi 2024 diperkirakan sebesar 5,2 persen," katanya.
Untuk diketahui, target pertumbuhan ekonomi tersebut lebih rendah dibandingkan dengan target yang telah disepakati pemerintah dan DPR RI sebelumnya pada kisaran 5,1 persen—5,7 persen. Lalu, target itu juga lebih rendah dari proyeksi pertumbuhan ekonomi 2023 di 5,3 persen.
Jokowi mengatakan, stabilitas ekonomi makro ke depan akan terus dijaga, terutama pada tahun politik, sehingga kinerja perekonomian domestik dapat tetap terdorong.
"Situasi kondusif dan damai pada Pemilu dan Pilkada Serentak 2024 harus kita wujudkan demi meningkatkan optimisme perekonomian jangka pendek," kata dia.
Baca Juga
Sebagai gambaran, berbagai lembaga internasional memperkirakan perekonomian Indonesia pada 2024 cenderung tumbuh pada level 5 persen, sejalan dengan ketidakpastian global yang masih tinggi.
Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) misalnya, memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 5 persen pada tahun depan.
Asian Development Bank (ADB) juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 akan mencapai 5 persen, sejalan dengan laju inflasi yang terkendali pada level 3 persen.
Sementara itu, Bank Dunia memperkirakan ekonomi pada 2024 cenderung melambat dengan pertumbuhan yang lebih rendah sebesar 4,9 persen.
Perkiraan tersebut seiring dengan perlambatan ekonomi global yang diperkirakan hanya tumbuh sebesar 2,4 persen pada 2024.