Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL), menargetkan nilai ekspor pertanian mencapai Rp900 triliun pada 2023, sedangkan pada 2024 ditargetkan meningkat menjadi Rp1.000 triliun.
Untuk mencapai target tersebut, Mentan Syahrul mengatakan pihaknya terus mendorong daerah untuk melakukan ekspor produk pertanian.
Hal tersebut disampaikan Mentan Syahrul saat melepas ekspor produk pertanian senilai Rp12,45 triliun di Terminal Petikemas, Koja, Pelabuhan Tanjung Priuk, Jakarta Utara.
"Kita berharap tidak ada kabupaten dan provinsi yang tidak ekspor lagi," kata Syahrul, Selasa (15/8/2023).
Menurutnya, tiga tahun lalu nilai ekspor produk pertanian Indonesia masih berada di angka Rp360 triliun, kemudian naik menjadi Rp658 triliun saat dia menjabat sebagai Menteri Pertanian. Syahrul mengatakan bahwa peningkatan ekspor sejalan dengan program hilirisasi Jokowi.
Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik), volume ekspor hingga Juni 2023 mencapai 21,2 juta ton. Ekspor tersebut ditopang komoditas perkebunan, hortikultura, peternakan dan produk olahan lain yang sudah masuk proses hilirisasi.
Baca Juga
Mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu pun optimistis, kinerja ekspor pertanian akan semakin cemerlang meskipun di tengah ancaman krisis global. Dia menyebut, pihaknya membidik nilai ekspor pertanian pada Agustus 2023 sebesar Rp14 triliun.
"Di tengah tantangan global yang ada, ini [ekspor produk pertanian] menjadi motivasi kita yang sangat penting," tuturnya.
Meskipun ada ancaman El Nino dan perubahan iklim, tapi Syahrul menyatakan ekspor dan hilirisasi pertanian tidak akan terganggu. Musababnya, dia mengklaim pihaknya telah menyiapkan antisipasi berupa 500.000 hektar lahan petanaman untuk menghadapi El Nino.
"Berbeda dengan ekspor lain, saya lihat bahkan jenis ekspor yang ada termasuk obat-obatan dan rempah sekarang makin wah," ujarnya.