Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyusunan Rencana Investasi JETP AS dkk Rp310 Triliun Terus Dikebut

Penyusunan dokumen rencana investasi komprehensif untuk skema pendanaan transisi energi JETP dari AS dkk senilai Rp310 triliun masih dalam proses penyelesaian
Turbin Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap tertutup kabut di Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sindereng Rappang, Sulawesi Selatan, Senin (15/1)./JIBI-Abdullah Azzam
Turbin Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap tertutup kabut di Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sindereng Rappang, Sulawesi Selatan, Senin (15/1)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut dokumen rencana investasi komprehensif atau Comprehensive Investment and Policy Plan untuk skema Just Energy Transition Partnership atau JETP masih dalam proses penyelesaian. 

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan bahwa pihaknya dengan Sekretariat JETP Indonesia sering melakukan pertemuan setiap satu minggu sekali.

Pertemuan itu, kata Dadan, sebagai salah satu cara guna mempercepat perampungan dokumen Comprehensive Investment and Policy Plan (CIPP) yang akan diberikan kepada International Partners Group (IPG) pada 16 Agustus 2023 nanti.

“Kami akan sampaikan tanggal 16 itu, Sekretariat JETP ini akan sampaikan dokumen ke pemerintah Indonesia dan ke IPG,” kata Dadan saat ditemui di Kementerian ESDM, Kamis (10/8/2023).

Dadan menuturkan bahwa progres penyusunan dokumen yang akan diserahkan ke pakta iklim pimpinan Amerika Serikat dan Jepang itu sudah mencapai 80 persen.

Secara garis besar, penyusunan dokumen berfokus pada pengembangan kapasitas terpasang pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) dan pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara. 

“Dokumennya sedang kami siapkan, nah itu angkanya sudah di angka 80 persen,” ujar Dadan.

Seperti diketahui, pakta iklim yang tergabung ke dalam kemitraan JETP itu sempat berjanji untuk menyediakan dana himpunan US$20 miliar atau setara dengan Rp310,7 triliun (asumsi kurs Rp15.535 per US$) dari publik dan swasta selama 3 hingga 5 tahun mendatang untuk membantu pendanaan transisi energi di Indonesia. 

Skema pendanaan JETP itu terdiri atas US$10 miliar yang berasal dari komitmen pendanaan publik dan US$10 miliar dari pendanaan swasta yang dikoordinatori oleh Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ), yang terdiri atas Bank of America, Citi, Deutsche Bank, HSBC, Macquarie, MUFG, dan Standard Chartered.  

Adapun, kemitraan JETP yang dipimpin AS-Jepang ini, termasuk di dalamnya negara anggota G7 lainnya, yakni Kanada, Inggris, Prancis, Jerman, dan Italia, serta juga melibatkan Norwegia dan Denmark.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper