Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Impor Beras, Kepala Bapanas : Pilihan Pahit Yang Harus Dipilih

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan impor beras merupakan pilihan terakhir setelah memaksimalkan pemerintah produksi dalam negeri.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi dalam sesi Podcast Bisnis Indonesia, Broadcash, Selasa (11/08/2023). Dok. Youtube Bisniscom
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi dalam sesi Podcast Bisnis Indonesia, Broadcash, Selasa (11/08/2023). Dok. Youtube Bisniscom

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyatakan impor beras dilakukan setelah terlebih dahulu memaksimalkan produksi dalam negeri.

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan impor merupakan pilihan terakhir setelah memaksimalkan pemerintah produksi beras dalam negeri.

"Tapi ini last option ya, pilihan pahit yang harus dipilih, karena kita inginnya produksi dalam negeri. Kalau kita mau gak dimainkan sama orang lain, kita mesti kuat mesti produksi sendiri," ujar Arief, dikutip dari podcast Broadcash, Jumat (11/8/2023).

Menurutnya, transparansi data pangan penting untuk ditegakkan, sehingga pemenuhan pasokan pangan dapat lebih terencana. Untuk itu, dalam rangka menjaga kepercayaan publik, Bapanas berupaya memantau dan memastikan, semua ketersediaan stok pangan dapat dimonitor dan dipantau secara berkala.

"dan ada satu ya, korupsi itu bukan cuma korupsi uang dan lain-lain, pembohongan publik itu juga korupsi. Karena bagian yang terpenting sebenarnya transparansi," ucap Arief.

Sebelumnya, pemerintah masih menimbang peluang impor beras untuk memastikan ketersediaan pasokan pangan di tengan antisipasi dampak El Nino.

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan tidak berkomentar banyak, saat ditanya terkait rencana impor beras kembali sebagai antisipasi dari dampak El Nino.

Zulkifli mengatakan, pihaknya akan mengeluarkan perizinan impor jika mendapatkan rekomendasi dari Bapanas atau Bulog.

“Saya kalau mereka [Bapanas dan Bulog] minta rekomendasi impor saya kasih,” kata Zulhas usai menghadiri pembukaan Indonesia Shopping Festival 2023 di Grand Indonesia Mall, Kamis (10/8/2023).

Berdasarkan data Bapanas terkait Cadangan Pangan Pemerintah, per 8 Agustus 2023, stok beras di Indonesia tercatat sebanyak 1.255.400 ton.

Stok ini berasal dari gudang Perum Bulog sebanyak 1.255.135 ton dan ID Food 265 ton. Beras sebanyak 1,25 juta ton ini setara dengan 49 persen terhadap kebutuhan bulanan sebanyak 2.570.163 ton per bulan.

Melansir Antara, Perum Bulog menyerap gabah/beras hasil petani dalam negeri sebanyak-banyaknya sebagai upaya mitigasi antisipasi dampak El Nino, dengan realisasi per 10 Agustus 2023 mencapai 780 ribu ton.

Kabar terkait rencana Indonesia kembali melakukan impor beras sebelumnya disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, pada Senin (7/8/2023).

Adapun, surat persetujuan impor (SPI) untuk impor beras sebanyak 2 juta ton sudah dikeluarkan oleh Kemendag. Penugasan sebanyak 2 juta ton ini merupakan penugasan dari Bapanas ke Perum Bulog untuk melaksanakan pengadaan cadangan beras pemerintah dari luar negeri hingga akhir Desember 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper