Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

8 Tahun Tol Laut Jokowi, Menhub Beberkan Progresnya

Tol Laut merupakan salah satu program strategis Presiden Jokowi yang diharapkan dapat mengurangi disparitas harga barang antarwilayah di Indonesia.
Ilustrasi tol laut di Pelabuhan Depapre, Papua./ Dok. Kemenhub
Ilustrasi tol laut di Pelabuhan Depapre, Papua./ Dok. Kemenhub

Bisnis.com, JAKARTA – Tol Laut merupakan salah satu program strategis yang diusung dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Program ini diharapkan dapat mengurangi disparitas harga barang antarwilayah di Indonesia.

Lalu, bagaimana capaian program Tol Laut dari tahun ke tahun yang dimulai sejak 2015?

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memaparkan, realisasi muatan kapal Tol Laut terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2015, realisasi muatan kapal sebanyak 88 teus dan 30 ton.

Kemudian, realisasi tersebut meningkat pada 2016 menjadi 2.742 teus dan 4.159 ton. Lalu, pada 2017 naik menjadi sebanyak 233.139 ton, pada 2018 sebanyak 234.305 ton, dan pada 2019 sebesar 8.067 teus.

Berlanjut hingga pada 2020, meningkat menjadi sebanyak 18.128 teus, pada 2021 mencapai 23.880 teus dan 842,85 ton, dan pada 2022 realisasi muatan kapal tol sebanyak 28.991 teus dan 983 ton. 

Terkait dengan realisasi tersebut, Menhub berharap sinergi dan kolaborasi antarpemangku kepentingan terus ditingkatkan.

“Hal ini agar penyelenggaraan program Tol Laut dapat terus berjalan lancar dan memberikan manfaat khususnya di daerah tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan [3TP],” ujarnya melalui keterangan resmi, Rabu (9/8/2023).

Adapun, program Tol Laut merupakan salah satu program strategis yang bertujuan untuk melancarkan distribusi logistik antar wilayah dan menjamin ketersediaan bahan kebutuhan pokok dan penting di daerah terpencil, terluar, tertinggal, dan pedalaman (3TP) sehingga diharapkan dapat mengurangi disparitas harga barang antarwilayah di Indonesia.

Budi Karya mengharapkan berbagai upaya inovasi untuk meningkatkan kinerja tol laut telah dilakukan, di antaranya digitalisasi layanan melalui aplikasi SITOLAUT dan juga pengembangan pola trayek Tol Laut yang efektif dan efisien menggunakan pola hub and spoke, titip kontainer, dan titip muatan yang mengikutsertakan pelayaran swasta nasional.

Pada 2023 ini, penyelenggaraan kewajiban pelayanan Tol Laut telah melayani 39 trayek dengan menggunakan 38 kapal yang menyinggahi 115 pelabuhan. Jumlah ini meningkat signifikan sejak diluncurkan pada tahun 2015, yaitu sebanyak 3 trayek dan 3 kapal, yang menyinggahi 11 pelabuhan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper