Bisnis.com, JAKARTA — PT Suryacipta Swadaya menjelaskan bahwa terdapat penambahan investor asing yang melakukan penjajakan setelah gelaran G20 di Indonesia. Pertimbangan investasi itu di antaranya karena adanya Pelabuhan Patimban dan operasional tol laut di sana.
VP Sales & Marketing Suryacipta Abednego Purnomo menjelaskan bahwa aktivitas investasi terlihat berkembang optimal seiring pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Geliat investasi dari dalam maupun luar negeri terus tumbuh sejak tahun lalu.
Dia menyebut bahwa pertemuan G20 di Bali pada November 2022 mendorong minat investor asing untuk melirik peluang di Indonesia. Terdapat banyak investor yang menjajaki peluang investasi di Suryacipta, baik di kawasan Karawang maupun Subang, Jawa Barat.
"Sejak G20 inquiry ke kita meningkat, sebagian besar dari China, yang kedua Korea Selatan. Pada Desember 2022 dan Januari 2023, setelah China open border, pintu-pintu ini baru dibuka, mereka sekarang sedang berbondong-bondong ingin menjajaki [peluang investasi]," ujar Abed kepada Bisnis, pekan lalu.
Menurutnya, perusahaan besar biasanya memerlukan waktu 1 sampai 1,5 tahun untuk membuat keputusan investasi, lalu perusahaan kecil dan menengah biasanya perlu 4 sampai 9 bulan. Abed berharap bahwa para investor itu dapat merealisasikan bisnisnya pada pertengahan hingga akhir tahun ini.
Abed menilai bahwa keberadaan Pelabuhan Patimban menjadi pertimbangan tersendiri bagi para investor baru itu. Menurutnya, 90 persen klien yang datang menanyakan letak Pelabuhan Patimban dan bagaimana biaya logistik jika mereka mendirikan pabrik di kawasan tersebut.
Baca Juga
Pertimbangan para calon investor itu di antaranya adalah mengenai upah minimum di kawasan milik Suryacipta, kesediaan tenaga kerja, dan tingkat pendidikannya. Keberadaan Patimban dan operasional tol laut menjadi pertimbangan besar investor karena berpotensi membuat biaya logistik lebih efisien.
"Investor asing, begitu masuk ke Indonesia pasti ingin efisien. Supaya bisa menjual barang dengan lebih kompetitif, tentu biaya tenaga kerja dan logistik harus efisien. Dari pengalaman saya, mereka sangat concern soal Patimban dan biaya logistik, bagus ya kalau Patimban akan ada [tol laut]," ujar Abed.
*Wawancara dengan Suryacipta Swadaya merupakan bagian dari liputan khusus berjudul Pasang Surut Tol Laut yang terbit di harian Bisnis Indonesia edisi 6 Maret 2022. Baca laporan selengkapnya di epaper.bisnis.com.