Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ban Alat Berat Langka, Kemen ESDM Dorong Izin Impor

Kementerian ESDM mengkhawatirkan kelangkaan ban alat berat bakal mengganggu operasional hulu tambang.
Alat berat memindahkan batu bara ke dump truck di tambang batubara yang dioperasikan oleh PT Khotai Makmur Insan Abadi di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (13/10/2021). Bloomberg/Dimas Ardian
Alat berat memindahkan batu bara ke dump truck di tambang batubara yang dioperasikan oleh PT Khotai Makmur Insan Abadi di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (13/10/2021). Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral meminta kepada seluruh pihak terkait untuk membantu stok ban untuk alat berat yang dalam keadaan kritis.

Plt Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Muhammad Wafid mengatakan bahwa pihaknya juga meminta perusahaan ban nasional untuk menyediakan ban alat berat.

“Dari pihak pengusaha ban nasional diminta penjelasannya bahwa memang kebutuhan untuk pertambangan itu dibutuhkan spek yang belum ada dan bisa disediakan secara nasional. Itu yang membantu salah satunya itu,” kata Wafid di Kementerian ESDM, Selasa (8/8/2023).

Wafid menyebut bahwa pihaknya saat ini memang mengkhawatirkan terkait dengan stok dari ban alat berat yang menipis. Kelangkaan ban alat berat bakal mengganggu operasional hulu tambang.

Kementerian ESDM pun masih terus mendorong pemangku kebijakan lain agar izin tersebut dapat rampung. 

“Semua gitu, baru mendorong aja, tidak punya kewenangan ke situ kan kita,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) mengharapkan pemerintah menuntaskan stok ban untuk alat berat yang saat ini sudah mendekati kritis. Kelangkaan ban alat barat ini akan mengganggu operasional hulu tambang.

Direktur Eksekutif APBI Hendra Sinadia mengatakan bahwa pihaknya sudah menyampaikan isu tersebut kepada pihak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan pihaknya menunggu langkah dari pemerintah.

“Isu ini sudah disampaikan sejak beberapa bulan, pemerintah kabarnya sedang follow up kami harapkan bisa segera tuntas,” kata Hendra kepada Bisnis, Selasa (8/8/2023).

Hendra kemudian menjabarkan bahwa saat ini stok ban untuk alat berat sudah mendekati fase kritis. Hal ini dikarenakan tidak terdapat stok impor untuk ban sejak awal Januari lalu.

Dia mengungkapkan jika masalah ini berlanjut produksi dari pengoperasian tambang akan terganggu. “Jika tidak ada penyelesaian, per September beberapa alat berat tidak bisa beroperasi, berarti operasi produksi bisa berkurang,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lukman Nur Hakim
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper