Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jaga Kinerja, Pengusaha Minta Pemerintah Ciptakan Stabilitas Iklim Usaha

Asosiasi Pengusaha Indonesia meminta pemerintah untuk menciptakan stabilitas dan menjaga iklim usaha yang sudah ada selama memasuki periode tahun politik.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta W. Kamdani memberikan paparan saat acara Pengukuhan Pengurus Dewan Pimpinan Nasional (DPN) APINDO 2023-2028 di Jakarta, Senin (31/7/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta W. Kamdani memberikan paparan saat acara Pengukuhan Pengurus Dewan Pimpinan Nasional (DPN) APINDO 2023-2028 di Jakarta, Senin (31/7/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) meminta pemerintah untuk menciptakan stabilitas dan menjaga iklim usaha yang sudah ada selama memasuki periode tahun politik.

Ketua Umum Apindo Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, menjaga stabilitas dan konsistensi iklim usaha yang sudah ada menjadi hal paling penting bagi pengusaha untuk meningkatkan kinerjanya.

“Kami anggap yang paling penting adalah penciptaan stabilitas dan konsistensi iklim usaha yang sudah ada hingga saat ini. Ini adalah driver pertumbuhan utama dan insentif terbesar bagi pelaku usaha untuk meningkatkan kinerja,” kata Shinta kepada Bisnis, Senin (7/8/2023).

Menurutnya, manuver-manuver politik perlu dilakukan secara rasional terhadap kebutuhan penciptaan pertumbuhan.

Dia menambahkan, stimulus lain yang dinilai penting oleh pelaku usaha yaitu konsistensi pemerintah dalam menjalankan regulasi-regulasi yang ada dan sudah diagendakan. 

Sebagai parameter, realisasi APBN yang harus lebih terukur dan dikucurkan untuk hal-hal yang produktif dan mendukung pertumbuhan kinerja ekonomi, seperti percepatan pengeluaran investasi infrastruktur, pengeluaran untuk penyempurnaan sistem dan layanan perizinan usaha di lapangan, pengeluaran subsidi pinjaman usaha UMKM.

Selain itu, pemerintah harus tetap menjalankan regulasi yang sifatnya menggerakan kegiatan ekonomi secara produktif dan relatif lebih berkelanjutan dampak pertumbuhannya dalam jangka menengah-panjang, khususnya di sektor-sektor pemberi kontribusi besar terhadap produk domestik bruto (PDB) seperti sektor manufaktur, pertanian, perkebunan, perikanan, perdagangan, pertambangan, dan konstruksi.

Badan Pusat Statistik (BPS) dalam rilisnya hari ini, Senin (7/8/2023) melaporkan, ekonomi Indonesia tumbuh 5,17 persen (year-on-year/yoy) pada kuartal II/2023 atau sesuai dengan target pemerintah dan Bank Indonesia yakni di kisaran 5,0 persen hingga 5,1 persen.

Kendati demikian, pemerintah menghadapi sejumlah kendala lantaran sektor-sektor penopang PDB seperti ekspor anjlok, dan investasi tidak bisa diharapkan karena adanya aksi wait and see investor hingga terpilihnya pemerintahan baru di 2024.

Untuk itu, Apindo meminta pemerintah untuk menciptakan stabilitas hingga 2024 untuk menguatkan sektor-sektor penopang PDB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ni Luh Anggela
Editor : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper