Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan tiga alasan pabrik PT Sanken Indonesia tutup pada Juni 2025 mendatang.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Setia Diarta menyebut alasan pertama penutupan merupakan permintaan langsung dari perusahaan induknya di Jepang, Sanken Electric.
“Berdasarkan keputusan perusahaan induk di Jepang, pada Februari 2024 ini telah diputuskan dan diinformasikan kepada customer dan karyawan bahwa PT Sanken Indonesia akan stop line production pada Juni 2025,” kata Setia melalui keterangan resmi dikutip Sabtu (22/2/2025).
Alasan kedua, tidak ada dukungan pemutakhiran desain dan teknologi dari induk perusahaan di Jepang akibat penjualan divisi terkait.
Setia menjelaskan, pada periode 2017–2019, divisi terkait power supply dan transformator di perusahaan induk dijual kepada grup perusahaan lain di Jepang. Namun, kepemilikan PT Sanken Indonesia tidak ikut berpindah.
"Sehingga berakibat tidak ada lagi dukungan pemutakhiran desain dan teknologi produk terhadap PT Sanken Indonesia dari perusahaan induk di Jepang,” jelasnya.
Baca Juga
Alasan ketiga, perusahaan tidak mampu bersaing untuk menyesuaikan dengan produk-produk baru. Setia juga menyebut perusahaan terus mengalami kerugian.
"Kerugian ini juga menjadi perhatian mengingat produk PT Sanken Indonesia tidak lagi menjadi bisnis utama Sanken Electric yang fokus kepada pengembangan produk semikonduktor,” ungkapnya.
Setia pun menegaskan bahwa penghentian lini produksi pabrikan yang berlokasi di kawasan industri MM2100, Cikarang itu bukan lantaran iklim usaha di Indonesia. Menurutnya, penutupan pabrik lebih pada kebijakan manajemen yang ada di Jepang untuk memberhentikan operasional mereka.
“Karena perusahaan ini sebenarnya sudah merugi dari 2019,” ucap Setia.
Lebih lanjut, Setia menuturkan sejak pengumuman untuk menghentikan lini produksinya, PT Sanken Indonesia sudah mulai memberikan dukungan desain produk existing mereka kepada perusahaan lain. Hal ini dilakukan agar produk dapat diproduksi dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggannya.
Adapun produk yang dihasilkan PT Sanken Indonesia adalah switch mode power supply dengan kapasitas produksi sebesar 3,95 juta unit per tahun dan transformator dengan kapasitas produksi mencapai 4,32 juta unit per tahun. "Pangsa pasar mereka untuk sektor otomotif dan elektronik,” tutur Setia.
PT Sanken Indonesia berdiri sejak 1997 di kawasan industri MM 2100 Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Total investasi yang telah mereka gelontorkan sebanyak Rp49 miliar yang merupakan penanaman modal asing (PMA). Setia menyebut perusahaan ini menyerap tenaga kerja sekitar 457 orang. Terkait penutupan pabrik, Setia mengatakan perusahaan akan bertanggung jawab.
“Kami mendapat laporan, perusahaan telah bernegosiasi dengan karyawan untuk penyelesaian pesangon dan hak lainnya sebagaimana yang telah diatur oleh Undang-Undang Ketenagakerjaan,” ungkap Setia.
Selain itu, PT Sanken Indonesia berupaya memberikan pelatihan kewirausahaan kepada pekerjanya yang berminat, dan perusahaan sedang menjalin komunikasi dengan sesama perusahaan PMA Jepang yang berada di sekitar lokasi pabrik, untuk dapat menyerap tenaga kerja Sanken Indonesia.