Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Apindo Beberkan Kriteria Ideal Capres 2024 Pilihan Pengusaha

Ketum Apindo Shinta W. Kamdani menyampaikan kriteria ideal para pengusaha untuk calon presiden (capres) pada 2024.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani/Bisnis-Ni Luh Anggela
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani/Bisnis-Ni Luh Anggela

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyampaikan kriteria ideal para pengusaha untuk calon presiden (capres) yang akan menggantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2024.

Ketua Umum Apindo, Shinta W. Kamdani, mengatakan bahwa para pengusaha berharap capres yang akan menggantikan Presiden Jokowi pada 2024 nanti dapat menciptakan iklim usaha yang kondusif. 

Selain itu, dia menyebut pengusaha juga berharap agar kebijakan Presiden RI yang selanjutnya mendukung pengembangan ekonomi di Tanah Air.

“Kita mau [pemerintahan selanjutnya menciptakan] iklim usaha yang kondusif,” kata Shinta kepada awak media usai menghadiri pengukuhan pengurus DPN Apindo 2023-2028 di Jakarta, Senin (31/7/2023).

Shinta pun menyampaikan sejumlah catatan sejumlah kebijakan yang dapat dilanjutkan dan yang perlu dievaluasi pada periode pemerintahan selanjutnya.

Dari segi regulasi perizinan berusaha misalnya, Shinta melihat regulasi yang dibuat oleh pemerintahan saat ini sudah cukup baik untuk memfasilitasi para pengusaha.

Namun, masih banyak tantangan yang dihadapi dalam mengimplementasikan regulasi yang sudah dibuat itu sehingga pelaksanaannya di lapangan tidak dapat berjalan dengan optimal. 

Melihat kenyataan tersebut, Apindo secara spesifik telah menentukan sejumlah poin yang perlu diperhatikan oleh pemerintah, termasuk regulasi dan perizinan dalam roadmap perekonomian 5 tahunannya.

Di sisi lain, Shinta berharap setelah Presiden Jokowi tak lagi menjabat, pemerintahan selanjutnya dapat melanjutkan kebijakan-kebijakan yang sudah dibuat oleh Mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Dia mengatakan, banyak sekali kebijakan yang dapat dilanjutkan salah satunya, hilirisasi yang selama ini digaungkan oleh Jokowi. 

Menurutnya, hilirisasi merupakan kunci. Sebab, jika tidak dilakukan hilirisasi, maka Indonesia akan menjadi penerima impor bahan baku terbesar, dan membuat negara tidak memiliki nilai tambah.

“Itu harus kita dukung dan itu memang bermanfaat,” ujar Shinta.

Dengan demikian, lanjut dia, kebijakan industrialisasi yang berkaitan dengan pengembangan industrialisasi sangat penting dan harus terus ditonjolkan, termasuk di pemerintahan berikutnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper