Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gandeng Perusahaan China, Vena Energy Investasi Pabrik Panel Surya 2 GW di Batam

Lewat MoU itu, Singapura meminta pasokan listrik bersih dari Indonesia untuk rencana bauran energi sampai 2035 mendatang.  
Ilustrasi PLTS atap./Istimewa
Ilustrasi PLTS atap./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan energi baru terbarukan berbasis di Singapura, Vena Energy menandatangani perjanjian kerja sama dengan produsen modul fotovoltaik dan sel surya silikon kristal Suntech.

Vena Erngy menggandeng penyedia platform penyimpanan energi global Powin dan produsen sel baterai REPT Battero. Keduanya bakal membangun industri terintegrasi panel fotovoltaik surya dan sistem penyimpanan energi di Pulau Batam. 

Proyek hasil kerja sama itu bakal memiliki kapasitas lebih dari 2 gigawatt (GW) tenaga surya dan sistem penyimpanan energi baterai yang dapat menampung lebih dari 8 GWh energi bersih. 

CEO Vena Energy Nitin Apte mengatakan proyek itu bakal mulai memasuki tahap kontruksi pada 2026 mendatang. Saat ini, kata Nitin, perusahaannya bersama dengan rekanan bisnis masih menyelesaikan sejumlah isu perizinan untuk dapat mengalirkan atau ekspor listrik ke Singapura. 

“Target waktunya 2026 dari sekarang itu sudah mulai kontruksi karena banyak sekali persiapan yang mesti dilakukan untuk perizinan dan lisensi karena pasokan lintas negara itu masih sangat baru,” kata Nitin saat acara penandatanganan kerja sama di Jakarta, Senin (7/8/2023). 

Nitin memastikan kerja sama itu bakal mendatangkan investasi yang masif untuk sisi hulu hingga hilir pengembangan industri panel surya di Indonesia. Komitmen itu sebagai tindaklanjut dari nota kesepahaman antar pemerintah, Indonesia dan Singapura berkaitan dengan kesepakatan ekspor listrik dan kewajiban investasi industri panel surya terintegrasi di Indonesia.

Kesepakatan itu diteken dalam nota kesepahaman atau MoU di sela-sela kegiatan tahunan "Leader’s Retreat" yang digelar di Singapura pada 17 Maret 2023 lalu. Lewat MoU itu, Singapura meminta pasokan listrik bersih dari Indonesia untuk rencana bauran energi sampai 2035 mendatang.  

“Angka investasinya sedang dikerjakan dengan semua pihak, mungkin ada di angka miliaran dolar cukup intensif,” kata dia. 

Selain itu, Vena Energy turut menjalin kerja sama dengan Shell Eastern Trading Pte. untuk ekspor listrik yang dihasilkan dari proyek investasi tersebut. 

“Vena Energy telah mendukung Indonesia dalam transformasi energi hijau sejak 2015, dengan mengoperasikan lima proyek pembangkit listrik tenaga surya dan angin dengan total 114 megawatt [MW],” kata dia. 

Sementara itu, Wakil Presiden Penjualan Suntech Power Eric Li menilai positif kerja sama yang dibangun bersama dengan Vena Energy di Indonesia lewat kerja sama anyar ini. 

“Kami akan terus mengabdikan diri untuk mendukung perkembangan pasar Indonesia dan memberikan kinerja tertinggi bagi pelanggan,” kata dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper