Bisnis.com, JAKARTA — Pengembang proyek tenaga surya SUN Energy terus meningkatkan investasi instalasi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di sejumlah institusi pendidikan.
Head of Marketing SUN Energy Anggita Pradipta mengatakan, investasi PLTS pada sejumlah lingkungan pendidikan di dalam negeri turut menjadi perhatian perusahaan untuk meningkatkan bauran energi sembari kerja sama riset terkait dengan energi baru terbarukan (EBT) mendatang.
Salah satu investasi terbesar SUN Energy untuk PLTS di institusi pendidikan tinggi dapat dilihat dari sistem PLTS ITN Malang yang telah beroperasi komersial sejak 2021 lalu. Saat itu, kata Anggita, investasi yang dialokasikan SUN Energy untuk PLTS ITN Malang mencapai sekitar Rp7 miliar sampai dengan Rp8 miliar.
“Kalau dibandingkan 2020 dengan 2023 biaya komponen solar panel menurun signifikan dan juga inverter juga turun, saat dibangun 2020 lalu investasinya Rp7 miliar sampai Rp8 miliar,” kata Anggita saat berkunjung ke ITN Malang, Jawa Timur, Selasa (4/7/2023).
Adapun, sistem PLTS ITN Malang berjenis ground-mounted, beroperasi dengan skema on grid berkapasitas 501,3 kilowatt peak (kWp) atau sekitar 0,5 megawatt peak (MWp). Sistem PLTS ini telah menjadi lokasi edu wisata yang belakangan diperkenalkan ITN Malang kepada masyarakat.
Investasi yang terbilang besar itu dikerjakan SUN Energy dengan kontrak jangka panjang sampai dengan 25 tahun dengan ITN Malang. Lewat kontrak itu, investasi awal panel surya sepenuhnya ditanggung oleh SUN Energy, sementara ITN Malang hanya dibebankan tagihan listrik setiap bulannya.
Baca Juga
“Kehadiran sistem PLTS di ITN Malang merupakan yang terbesar untuk skala kampus di Pulau Jawa dan diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan operasional listrik, melainkan dapat menjadi sarana pembelajaran bagi civitas akademika ITN Malang terhadap pengembangan energi terbarukan,” kata dia.
Di sisi lain, Rektor ITN Malang Awan Uji Krismanto menilai positif kerja sama kelistrikan yang telah disepakati bersama dengan SUN Energy sejak 2021 lalu tersebut. Menurut Awan, pihaknya berhasil melakukan penghematan tagihan listrik mencapai 15 persen setiap bulannya.
Selain itu, Awan menambahkan, kerja sama pengembangan PLTS itu juga belakangan ikut mendorong penelitian pada teknologi panel surya tersebut di lingkungan institusinya.
“Memang setiap bulan ada efisiensi dari pembayaran sekitar 10 persen sampai dengan 15 persen dari yang kita bayarkan ke PLN,” kata Awan.
SUN Energy dan grup usahanya (SUN Terra) telah memasang sejumlah PLTS di sejumlah kawasan pendidikan tinggi di Indonesia, di antaranya :
- Institut Teknologi Sumatra (ITERA)
- Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang
- Universitas Tanjungpura, Pontianak
- Institut Teknologi Bandung
- Universitas Negeri Manado
- Vokasi Universitas Diponegoro
- Politeknik Negeri Bengkalis
- Institut Teknologi Del
- Universitas HKBP Nommensen, Sumatra Utara
- Institut Teknologi Sains Bandung (ITSB)
- Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta - (dalam proses)
Tidak hanya di kawasan pendidikan tinggi, SUN Energy bersama dengan grup usahanya telah mencatatkan instalasi sistem energi surya di sejumlah sekolah, di antaranya:
- SDN 1 & 2 Kleco, Surakarta
- SMPN 3 Surakarta
- SMKN 3 Surakarta
- SMKN 6 Surakarta
- SMKN 2 Kendal
- SMK Wisudha Karya, Kudus
- SMP Strada Santa Anna, Jakarta Timur
