Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Vietnam masih berniat untuk mendongkrak ekspor berasnya ke pasar global pada tahun ini, sembari memastikan ketahanan pangan nasional berada pada posisi aman. Langkah negara tersebut berbanding terbalik dengan negara produsen utama beras dunia yang lainnya seperti India dan Thailand.
Seperti dilaporkan oleh Bloomberg, Minggu (6/8/2023), Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh telah memerintahkan jajarannya untuk memastikan ketahanan pangan nasional dalam segala keadaan, sambil meningkatkan produksi dan ekspor beras di tengah ancaman terhadap pasokan global.
Chinh meminta Kementerian Pertanian dan Lingkungan Vietnam untuk menggenjot produksi dari sejumlah sentra pertanian utama nasional. Langkah itu diambil untuk mencapai target nasional yakni memproduksi beras lebih dari 43 juta ton dalam beberapa tahun ke depan.
Selain itu, dia juga meminta jajarannya untuk menyeimbangkan pasokan beras untuk konsumsi domestik dan juga ekspor untuk memastikan keamanan pangan. Sembari memastikan pasokan, Vietnam juga berupaya mengurangi hambatan teknis untuk meningkatkan ekspor berasnya.
Pada 1 Agustus lalu, Vietnam melaporkan bahwa bahwa produksi padi nasional pada tahun ini berpotensi melampaui 43 juta ton. Adapun, ekspor beras Vietnam diperkirakan mencapai 7,8 juta ton pada 2023, naik sekitar 10 persen dari tahun lalu.
Chinh menyebutkan, keputusan India menyetop ekspor beras nonbasmati dan langkah Thailand mengurangi aktivitas menanam padi, membuat pasar beras global memanas. Tak heran harga beras dunia mengalami kenaikan ke level tertingginya dalam tiga tahun terakhir.
Baca Juga
Di Vietnam, kebijakan India dan Thailand telah memicu adanya spekulasi di pasar beras domestik. Para pedagang beras di Vietnam melakukan aksi borong terhadap stok beras di negara itu. Alhasil, situasi itu memunculkan ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan nasional.
Di sisi lain, harga beras di Vietnam pun turut terkerek. Chinh khawatir, lonjakan harga beras Vietnam karena langkah para spekulan dapat menurunkan reputasi beras Vietnam di mata dunia.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Vietnam Nguyen Hong Dien menegaskan bahwa eksportir beras harus secara ketat mempertahankan stok minimum di dalam negeri. Hal itu menurutnya, telah diamanatkan oleh oleh undang-undang.
Namun Dien juga meminta para eksportir tetap berusaha menghormati kontrak pembelian dari luar negeri yang telah ditandatangani dan mengambil langkah hati-hati saat berurusan dengan klien baru.