Bisnis.com, JAKARTA – Masyarakat DKI Jakarta dan sekitarnya sebentar lagi akan memiliki moda transportasi massal baru, yakni LRT Jabodebek.
Kehadiran LRT Jabodebek nantinya akan menjadi yang ketiga untuk moda transportasi sejenis. Sebelumnya, Indonesia juga telah memiliki LRT Jakarta dan LRT Palembang yang masing-masing telah beroperasi sejak 2019 dan 2018 lalu.
Adapun, saat ini LRT Jabodebek masih melanjutkan proses uji coba setelah adanya pembaruan perangkat lunak (software) ATS. Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyatakan pemerintah tengah berupaya agar dapat mengoperasionalkan moda transportasi LRT Jabodebek pada Agustus 2023.
Menhub Budi menyebut telah meminta saran kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar transportasi publik pertama di Indonesia yang menggunakan sistem articulated bogie itu dapat segera digunakan oleh publik.
“Kami minta saran ke Presiden dan disampaikan pokoknya kami harus melakukan uji coba. Jika sudah berhasil, maka akan kami buka. Jadi, bisa jadi menjadi 20 Agustus atau 30 Agustus,” kata Menhub.
Lantas, seperti apa perbedaan antara LRT Jakarta, LRT Jabodebek, dan LRT Palembang? Berikut adalah beberapa perbedaan ketiga moda transportasi ini yang dirangkum dari berbagai sumber.
Baca Juga
LRT Jakarta
Berdasarkan informasi pada laman resmi perusahaan, proyek LRT Jakarta mulai digagas pada 2015 lalu dengan adanya penugasan pembangunan pada PT Jakarta Propertindo (Perseroda).
Proses pembangunan LRT Jakarta dimulai pada Juni 2016 dengan rute Pegangsaan Dua-Velodrome. Kemudian pada September 2017, PT LRT Jakarta berdiri dan disahkan secara resmi pada 16 April 2018. Selanjutnya pada Juni 2019 LRT Jakarta mengadakan uji publik yang dilanjutkan dengan operasi komersial atau Commercial Operation Date (COD) pada 1 Desember 2019.
Adapun, rute LRT Jakarta tahap 1 memiliki lintasan rel sepanjang 5,8 kilometer dengan jumlah 6 stasiun. Hingga saat ini, stasiun-stasiun LRT Jakarta terdiri dari Stasiun Pegangsaan Dua, Stasiun Boulevard Utara, Stasiun Boulevard Selatan, Stasiun Pulomas, Stasiun Equestrian, dan Stasiun Velodrome.
LRT Jabodebek
LRT Jabodebek hingga saat ini masih terus melakukan proses uji coba ditengah munculnya kabar kurangnya koordinasi antara pihak-pihak terkait. Hal tersebut menimbulkan beberapa masalah seperti perbedaan spesifikasi rangkaian kereta dan kesalahan desain pada jembatan lengkung bentang panjang (longspan) pada lintasan moda transportasi ini.
Pembangunan LRT Jabodebek dimulai sejak 2015 yang ditandai dengan peletakan batu pertama (groundbreaking) oleh Presiden Joko Widodo pada 9 September 2015 lalu.
Berdasarkan catatan Bisnis.com, proyek LRT Jabodebek yang dijadwalkan meluncur pada 18 Agustus 2023 ini memiliki nilai investasi jumbo sebesar Rp32,5 triliun. PT KAI mencatat nilai proyek itu telah mengalami pembengkakan (cost overrun) sebesar Rp2,6 triliun dari yang sebelumnya hanya Rp29,9 triliun.
Dari wilayah operasi, LRT Jabodebek beroperasi dengan dua lintas perjalanan, yaitu lintas Cibubur dan lintas Bekasi. Mengutip dari laman Instagram resmi LRT Jabodebek, stasiun-stasiun tersebut adalah Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat, dan Jati Mulya.
LRT Palembang
LRT Sumatera Selatan, atau lebih dikenal sebagai LRT Palembang mulai dibangun pada tahun 2015 yang diinisiasi Pemprov Sumsel. Moda transportasi ini diarahkan untuk persiapan Asian Games pada Agustus 2018, dengan Palembang menjadi salah satu kota tuan rumah.
Berdasarkan catatan Bisnis.com, LRT Palembang memiliki nilai investasi sebesar Rp12,5 triliun yang dipenuhi melalui skema pendanaan penugasan BUMN. Kementerian Perhubungan selaku penanggung jawab proyek berhasil mengoperasikan moda transportasi tersebut pada 2018.
Jalur LRT Palembang memiliki panjang 23,4 kilometer, dengan sebagian besar merupakan jalur layang atau elevated. Prasarana selesai dikerjakan pada Februari 2018 dan uji coba dilakukan pada Mei 2018. Operasi penuh LRT Palembang dilaksanakan mulai 1 Agustus 2018 untuk mendukung perhelatan Asian Games.
Rute perjalanan LRT Palembang melintasi 13 stasiun, yakni DJKA, Jakabaring, Polresta, Ampera, Cinde, Dishub, Bumi Sriwijaya, Demang, Garuda Dempo, RSUD Sumsel, Punti Kayu, Asrama Haji, dan Bandara SMB II.