Bisnis.com, JAKARTA -- Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang bertugas memberikan beasiswa di dalam dan ke luar negeri tercatat memiliki aset Rp127,3 triliun pada akhir 2022.
Jumlah aset LPDP ini disebutkan telah bertambah menjadi Rp139,1 triliun per Juni 2023. Penambahan aset LPDP ini disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam LPDP Fest Kamis (3/8/2023). Nantinya, hasil pengembangan investasi dana abadi digunakan untuk memberikan beasiswa kepada insan Tanah Air berprestasi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
Sri juga menyebut, dana jumbo ini masih terus ditingkatkan untuk mendukung lebih banyak anak bangsa berprestasi melanjutkan pendidikannya.
“Jadi, total penerima LPDP ada 200.000 kira-kira yang sedang menerima beasiswa,” kata Sri Mulyani dalam acara Puncak LPDP Festival 2023,” Kamis (3/8/2023).
Lalu bagaimana LPDP mengelola dana ini agar tumbuh lebih besar dan mampu memberi beasiswa lebih banyak?
Seperti diketahui, LPDB merupakan lembaga yang dibentuk di bawah Kementerian Keuangan untuk mengelola dana abadi bidang pendidikan. Dana abadi ini terdiri dari Dana Abadi Pendidikan, Dana Abadi Penelitian, Dana Abadi Perguruan Tinggi, dan Dana Abadi Kebudayaan. Dana ini merupakan penyisihan dari 20 persen anggaran wajib pendidikan yang dialokasikan setiap tahun.
Laporan keuangan LPDP 2022 yang terbit pertengahan Mei 2023 lalu mencatat sebagian besar dana ditempatkan pada investasi jangka panjang. Tercatat pos ini mencapai Rp119,11 triliun.
Baca Juga
Dana ini sebagian besar ditempatkan pada obligasi negara yakni mencapai Rp91,95 trilun, selanjutnya LPDP menempatkan Rp2,08 triliun di obligasi korporasi. Sedangkan 35,8 trilun berada di deposito.
Dalam lama websitenya yang dilihat Sabtu, (5/8/2023), manajemen menyebutkan Bank Tabungan Negara (BTN) menjadi pilihan penempatan dana untuk memperkuat efek multiplier termasuk dukungan pembangunan. BTN disebutkan merupakan perbankan yang menjadi pemimpin pemberian kredit pemilikan rumah (KPR).
Sedangkan obligasi korporasi dibelanjakan milik PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) terutama untuk produk green bond.
"Investasi tersebut digunakan oleh PT SMI untuk membiayai beberapa proyek di tanah air yang tergolong pada sektor energi terbarukan dan transportasi ramah lingkungan. Atas investasi tersebut, LPDP mendapatkan penghargaan sebagai Best Green Investor dari PT SMI," dikutip dari laman perusahaan.
LPDP juga mencatat aset tetap termasuk tanah Rp110,17 miliar, serta aset lainnya Rp3,51 miliar.
Sisanya merupakan aset lancar termasuk investasi jangka pendek yang mencapai Rp8,07 triliun.