Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cerita Wamen BUMN Tangani Kereta Cepat, Nyaris Mangkrak dan Tanpa Akses

Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo menceritakan pengalamannya menangani Kereta Cepat yang nyaris mangkrak dan sempat tidak ada akses ke stasiun.
Wakil Menteri BUMN Kartiko Wirjoatmodjo./Bisnis - Rika Anggraeni
Wakil Menteri BUMN Kartiko Wirjoatmodjo./Bisnis - Rika Anggraeni

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo membeberkan pengalamannya menangani proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Tiko menyebut, saat pertama kali ditugaskan menangani Kereta Cepat Jakarta Bandung pada 2019, proyek tersebut terbilang nyaris mangkrak. Menurutnya, butuh upaya yang besar mulai dari pemetaan proyek hingga negosiasi dengan pihak China untuk mendorong penyelesaian proyek ini.

Salah satu hal yang dinilai menjadi rintangan dalam penyelesaian proyek kereta cepat adalah perencanaan yang kurang baik. Tiko menuturkan akses jalan tol dan jalan besar di sejumlah stasiun seperti Karawang dan Halim saat ini belum tersedia.

"Ini saya sebal juga sama anak-anak KAI jadi akses stasiun belum dipikirkan. Jadi [Stasiun] Halim, Karawang enggak ada jalan akses ke tol sama ke jalan besar, baru kita dorong sekarang," ujarnya dalam acara InJourney Talks secara daring, Selasa (1/8/2023).

Dia melanjutkan, proses pembangunan akses yang menghubungkan stasiun kereta cepat dan jalan tol dan utama hingga saat ini masih terus dibangun. Meski demikian, pembangunan akses tersebut terbilang lamban, mengingat Kereta Cepat akan diresmikan pada 18 Agustus 2023. 

Dia mengatakan, pembangunan akses jalan di Stasiun Karawang dan Stasiun Padalarang akan rampung pada akhir tahun ini. Tiko bahkan menyebut, jika Stasiun Karawang dibuka untuk operasi saat ini, stasiun tersebut tidak akan memiliki jalan di depannya.

"Ini stupid [bodoh] juga kok bisa kelewatan. Stasiun sudah jadi, keretanya ada, tetapi belum dibikin jalan di depannya,” lanjut Tiko.

Selain itu, Tiko juga harus menangani proses konstruksi terowongan pada proyek kereta cepat yang kerap ambrol. Dia menjelaskan, terowongan yang terletak di ujung Padalarang tersebut kerap ambrol setiap kali dibor.

Pada akhirnya, Tiko pun harus berdiskusi dengan pihak China untuk mencari jalan keluar yang terbaik.

"Akhirnya kami diskusi panjang lebar dengan China dan membuat bor baru. Jadi, dia sambil bor bisa sambil ngecor," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper