Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia menyebut masih banyak konsumen atau pelanggan yang tidak berminat pada penggunaan motor listrik untuk ojek online (ojol).
Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia Igun Wicaksono mengatakan penggunaan motor listrik terbilang tidak menguntungkan dari sisi konsumen.
Dia menuturkan, ada beberapa faktor yang membuat motor listrik tidak terlalu diminati oleh konsumen. Dari sisi kecepatan, sepeda motor listrik saat ini lebih cocok digunakan pada lingkungan perumahan, tetapi kurang cocok digunakan pada jalan raya.
“Penggunaan motor listrik ini banyak membuang waktu konsumen juga, sehingga tidak efisien,” jelas Igun saat dihubungi, Selasa (2/8/2023).
Selain itu, efisiensi waktu pengisian baterai sepeda motor listrik juga jauh membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan mengisi bahan bakar minyak sepeda motor konvensional. Dia menyebut konsumen kerap mendapatkan pengemudi yang tengah melakukan pengisian baterai atau mengganti (swap) baterai pada motor listriknya.
Selanjutnya, Igun juga menyoroti ketersediaan infrastruktur pendukung untuk motor listrik. Dia menyebut, saat ini belum banyak infrastruktur penunjang seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Hal ini akan menyulitkan produktivitas konsumen apabila pengemudi ojol kehabisan baterai dalam perjalanan.
Baca Juga
“Kami yakin pihak konsumen yang memiliki mobilitas tinggi juga tidak berminat pada sepeda motor listrik karena faktor-faktor tersebut,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut bahwa penggunaan motor listrik berdampak pada meningkatnya pendapatan pengemudi ojol seiring dengan turunnya biaya operasional.
Budi Karya menjelaskan, moda motor listrik merupakan salah satu langkah game changer untuk meraih target pengurangan emisi. Dia juga menyebut, hal ini juga berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat, seperti pengemudi ojol.
Dia menuturkan, salah satu keuntungan yang didapatkan dari penggunaan motor listrik adalah penurunan biaya operasional yang dikeluarkan masyarakat dan pengemudi ojek online.
"Kalau dengan kendaraan listrik pengeluaran operasional turun separuh, berarti pendapatannya naik," kata Budi Karya.