Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Driver Ojol Pakai Motor Listrik, Menhub: Pengeluaran Turun Drastis

Menhub Budi Karya menyebut ojol yang memakai motor listrik mencatat biaya operasional yang lebih rendah dibandingkan dengan motor berbahan bakar fosil.
Warga mengorder ojek online di Jakarta./Bisnis-Abdurahman
Warga mengorder ojek online di Jakarta./Bisnis-Abdurahman

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut penggunaan motor listrik berdampak pada meningkatnya pendapatan pengemudi ojek online (ojol) seiring dengan turunnya biaya operasional. 

Budi Karya menjelaskan, moda motor listrik merupakan salah satu langkah game changer untuk meraih target pengurangan emisi. Dia juga menyebut, hal ini juga berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat, seperti pengemudi ojol.

Dia menyebut, salah satu keuntungan yang didapatkan dari penggunaan motor listrik adalah penurunan biaya operasional yang dikeluarkan masyarakat dan pengemudi ojek online.

"Kalau dengan kendaraan listrik pengeluaran operasional turun separuh, berarti pendapatannya naik," kata Budi Karya saat memberikan sambutan dalam acara Pembukaan Konversi Sepeda Motor Listrik di Kantor Kementerian ESDM, dikutip Senin (31/7/2023).

Seiring dengan hal tersebut, Budi Karya pun mendorong adanya percepatan konversi motor listrik di Indonesia. Dia mengatakan, saat ini jumlah motor berbahan bakar fosil masih sangat banyak. 

Budi Karya juga mendorong keterlibatan pihak swasta untuk turut membantu pemerintah dalam program ini. Dia menuturkan, pihak swasta dapat turut serta dengan melakukan edukasi serta sosialisasi terkait motor listrik.

Budi Karya mengatakan, adanya contoh penggunaan kendaraan listrik di lembaga negara sangat penting sebagai salah satu bentuk sosialisasi. Dia mencontohkan, Polri telah menggunakan kendaraan listrik sejak KTT G20 pada 2022 lalu. Selain itu, Budi karya juga menyebut Kementerian Perhubungan menggunakan mobil listrik sebagai kendaraan operasional.

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat ada sekitar ribuan pemohon yang terdaftar guna mengonversi motor BBM ke motor listrik. 

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan bahwa sampai 27 Juli 2023 tercatat ada 4.578 pemohon konversi yang terdaftar oleh pihaknya. 

"Sampai 27 Juli 2023, sudah terdapat 4.578 pemohon konversi yang daftar melalui platfrom digital. 94 persen ini berlokasi di Jawa. Ini mulai siap, kami juga lakukan pelatihan, di Jawa, Purbalingga, Bali. Sehingga ini bisa dieksekusi secara cepat," kata Dadan. 

Dadan menyebut bahwa Kementerian ESDM akan memperbanyak beberapa gerai bengkel untuk kendaraan listrik sekaligus juga akan memberikan pelatihan kepada pengelola bengkel.

Saat ini, kata Dadan sudah terdapat delapan bengkel konversi bersertifikat dengan kapasitas 35 ribu kendaraan motor per tahun.   

“Untuk bisa menambah ini kami lakukan pelatihan teknis, mentor dan bengkel sertifikat untuk menggandeng bengkel lainnya," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper