Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut, konstruksi rel kereta api layang (elevated) di Simpang Joglo, Solo akan rampung pada tahun depan.
Hal tersebut dia ungkapkan di sela-sela kunjungannya ke Solo, Jawa Tengah untuk mengecek progres proyek perkeretaapian di wilayah tersebut pada Minggu (30/7/2023. Kunjungan tersebut sekaligus untuk memberikan pengarahan kepada jajarannya di lingkungan Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Wilayah I Jawa Bagian Tengah.
Budi Karya menginstruksikan jajarannya agar memastikan pekerjaan dilakukan dengan kualitas kerja yang baik dan sesuai dengan target yang ditetapkan. Selain itu, dia juga minta jajarannya untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), serta menjunjung tinggi integritas.
Dia memaparkan, pihaknya tengah mengupayakan penyelesaian pembangunan jembatan rel kereta api layang atau elevated sepanjang 270 meter di Simpang Joglo. Proyek ini ditargetkan sudah dapat digunakan pada Juni 2024.
Budi karya mengungkapkan, rangka jembatan yang digunakan dalam pembangunan jembatan rel kereta api ini menggunakan besi bulat dan sebagian besar pengerjaannya merupakan karya anak bangsa.
“Teknologi ini merupakan yang pertama dilakukan di Asia Tenggara dan 90 persennya adalah produk lokal,” kata Budi Karya dalam keterangan resminya, Senin (31/7/2023).
Baca Juga
Pembangunan rel layang tersebut diharapkan dapat mengatasi kemacetan yang selama ini terjadi akibat adanya perlintasan sebidang di Simpang Joglo, Solo. Adapun, keberadaan jalur ganda KA Solo-Semarang sangat penting untuk meningkatkan keterhubungan antara kota Solo, Semarang, Purwokerto, dan Yogyakarta (aglomerasi Joglosemar).
Sejumlah proyek peningkatan perkeretaapian yang tengah dilakukan di Jawa Tengah, termasuk di Solo pada tahun 2022-2024 meliputi pembangunan Jalur Ganda KA antara Solo – Semarang Fase I (Solobalapan – Kalioso), termasuk pembangunan Jalur KA Layang Simpang Joglo sepanjang 10 km’ dan Jembatan Rangka Baja Simpang Joglo sepanjang 270 m.
Kemudian, peningkatan jalur kereta Maos-Cilacap sepanjang 21 km (2023-2024); peningkatan jalur kereta Solo - Wonogiri sepanjang 32 km (2023-2024); reaktivasi jalur kereta Semarang Tawang - Pelabuhan Tanjung Emas tahap II sepanjang 2,1 km; serta pembangunan box culvert pada BH 1149 km 312+075 antara Linggapura-Bumiayu dan Saluran Terbuka antara BH 1313 KM 336+686 antara Karangsari-Karanggandul lintas Cirebon - Kroya.