Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia mengalami inflasi sebesar 0,21 persen pada Juli 2023 (month-to-month/mtm). Capaian tersebut membuat angka inflasi dari tahun ke tahun (year-on-year/yoy) menjadi 3,52 persen jika dibandingkan dengan Juli 2022.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menyampaikan bahwa tingkat inflasi tersebut meningkat dibandingkan dengan posisi inflasi bulan sebelumnya.
“Inflasi Juli 2023 secara bulan ke bulan lebih tinggi dibandingkan inflasi bulan sebelumnya 0,14 persen, namun lebih rendah dibandingkan inflasi yang sama pada Juli 2023,” katanya dalam konferensi pers, Selasa (1/8/2023).
Pudji mengatakan, secara tahunan, inflasi pada Juli 2023 mencapai 3,08 persen (year-on-year/yoy). Sementara secara tahun kalender, inflasi pada periode tersebut tercatat sebesar 1,45 persen (year-to-date/ytd).
Dia menjelaskan, inflasi pada Juli 2023 terutama dipicu oleh kelompok transportasi dengan inflasi 0,58 persen dan andilnya terhadap inflasi sebesar 0,08 persen.
Kelompok pendidikan juga mencatatkan inflasi yang tinggi sebesar 0,66 persen dengan andil terhadap inflasi 0,04 persen.
Adapun pada Juni 2023, inflasi tercatat sebesar 0,14 persen mtm. Secara tahunan, inflasi melandai ke tingkat 3,52 persen yoy, kembali ke sasaran target Bank Indonesia (BI) 2-4 persen.
Perkembangan inflasi pada Juni 2023 terutama dipengaruhi oleh inflasi komponen inti, yang tercatat sebesar 0,12 persen mtm, lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 0,06 persen mtm.
Perkembangan inflasi inti sejalan dengan meningkatnya mobilitas masyarakat seiring penambahan hari cuti bersama Iduladha. Secara tahunan, inflasi inti Juni 2023 tercatat sebesar 2,58 persen, lebih rendah dari bulan sebelumnya 2,66 persen.