Bisnis.com, JAKARTA - Bandara International Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati diklaim telah menggoda minat investasi asing, terutama dari Timur Tengah.
Beroperasinya Jalan Tol Cileunyi - Sumedang - Dawuan (Cisumdawu) mempermudah akses ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka. Seiring dengan hal itu, dua investor dilaporkan mulai menyampaikan ketertarikan minatnya mngembangkan BIJB.
Dalam laporan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dua investor dimaksud berasal dari Arab Saudi dan India. "Pengembangan Bandara Kertajati telah menarik minat beberapa pihak dari India dan Arab Saudi. Mereka telah menyampaikan minatnya untuk mengembangkan Bandara Kertajati," tulis Kemenhub dalam keterangan tertulisnya dikutip Senin (31/7/2023).
Untuk diketahui, saat ini pemerintah memang tengah gencar melakukan berbagai pertemuan untuk membahas peluang investasi pengembangan Bandara Kertajati melalui skema Public Private Partnership atau Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Guna semakin mendorong minat investor, gairah penerbangan di Bandara Kertajati juga terus digenjot. Salah satu upayanya, pemerintah bakal menghadirkan integrasi antarmoda berupa bus hingga agen travel.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan bahwa penyiapan integrasi antarmoda itu ditargetkan untuk dapat melayani penerbangan komersial reguler pada Oktober 2023 mendatang.
Baca Juga
"Penyiapan shelter angkutan darat memerlukan waktu sekitar 3 sampai 4 bulan. Oleh karenanya saya minta Pemprov Jabar untuk membahas upaya integrasi dari Bandara Kertajati menuju Kota dan Provinsi lainnya maupun sebaliknya. Selain itu, saya juga meminta Pemprov Jabar mengkurasi agen perjalanan yang memiliki record bagus,” pungkas Menhub.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimis bandara kertajati akan mulai bergeliat seiring dengan diresmikannya operasional Jalan Tol Cisumdaru pada beberapa waktu lalu.
“Kita harapkan setelah jalan Tol Cisumdawu selesai, airport Kertajati nanti di bulan Oktober sudah operasional penuh. Sekarang sudah mulai dengan penerbangan haji,” tuturnya beberapa waktu lalu.
Adapun, biaya pembangunan jalan tol Cisumdawu sendiri sepanjang 61,6 kilometer dilaporkan telah menelan anggaran hingga Rp18,3 triliun dengan setengah anggarannya atau Rp9,08 triliun berasal dari APBN, sisanya melalui KPBU (Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha) dan swasta.