Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah melalu Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah melakukan penyiapan integrasi antarmoda di Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan bahwa program tersebut ditargetkan akan melayani penerbangan komersial reguler pada Oktober 2023 mendatang. Bandara Kertajati bersiap melayani penumpang udara sesuai rencana pemindahan operasional Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Kertajati pada Oktober 2023.
Seiring dengan hal tersebut, Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Darat hingga saat ini telah berupaya memenuhi integrasi moda dari dan menuju Bandara Kertajati pada rute Kota Bandung dan Cirebon dengan angkutan bus maupun agen travel.
“Penyiapan shelter angkutan darat memerlukan waktu sekitar 3 sampai 4 bulan," jelas Budi Karya melalui siaran pers, dikutip Senin (31/7/2023).
Lebih lanjut, dia mengimbau Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) untuk membahas upaya integrasi dari Bandara Kertajati menuju kota dan provinsi lainnya maupun sebaliknya.
Selain itu, Budi juga meminta Pemprov Jabar untuk tidak sembarangan memilih agen perjalanan dengan melakukan kurasi terhadap agen yang memiliki rekam jejak yang apik.
Baca Juga
Menanggapi hal tersebut, Sekda Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja melaporkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan beberapa pihak penyedia jasa angkutan darat untuk memenuhi integrasi antarmoda menuju Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, maupun Jawa Tengah.
Secara terperinci dijelaskan, berbagai upaya pengembangan Bandara Kertajati akhirnya menarik minat beberapa investor dari India dan Arab Saudi untuk mengembangkan Bandara Kertajati.
Menhub menuturkan, berbagai pertemuan untuk membahas peluang investasi pengembangan Bandara Kertajati melalui skema public private partnership atau kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) juga telah dilaksanakan.