Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vladimir Putin: Kesepakatan Ekspor Biji-bijian Tidak Sesuai Tujuan!

Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan alasan Rusia keluar dari kesepakatan ekspor biji-bijian Laut Hitam.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengonfirmasi bahwa negaranya telah mengirim senjata nuklir taktis ke Belarusia. Hal itu sebagai pengingat bagi Barat bahwa Rusia tidak akan kalah strategi dalam perang melawan Ukraina.rnPutin menyampaikan itu pada forum ekonomi utama Rusia di St Petersburg, Jumat (16/6/2023)./Reuters
Presiden Rusia Vladimir Putin mengonfirmasi bahwa negaranya telah mengirim senjata nuklir taktis ke Belarusia. Hal itu sebagai pengingat bagi Barat bahwa Rusia tidak akan kalah strategi dalam perang melawan Ukraina.rnPutin menyampaikan itu pada forum ekonomi utama Rusia di St Petersburg, Jumat (16/6/2023)./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin membeberkan alasan Rusia keluar dari kesepakatan ekspor biji-bijian Laut Hitam atau Black Sea Grain. 

"Kelanjutan kesepakatan ekspor biji-bijian tidak sesuai dengan tujuan kemanusiaan dan telah kehilangan maknanya," ujar Putin dalam artikel yang dimuat di situs resmi Kremlin dikutip dari Reuters, Senin (24/7/2023).

Putin menegaskan bahwa syarat-syarat Rusia untuk perpanjangan kesepakatan tersebut telah diabaikan. Diketahui bahwa pekan lalu Moskow keluar dari kesepakatan yang memungkinkan Ukrainamengekspor biji-bijian dari pelabuhan-pelabuhan di Laut Hitam, untuk meringankan krisis pangan global di tengah perang Rusia vs Ukraina.

Tuntutan utama yang disampaikan Putin agar Moskow kembali ke kesepakatan Black Sea Grain, ternyata tidak secara langsung merujuk pada tujuan-tujuan kemanusiaan.

Setelah keluar dari kesepakatan tersebut, Rusia telah menggempur pelabuhan-pelabuhan pengekspor makanan Ukraina hampir setiap hari sejak pekan lalu. 

Sebuah serangan pada Minggu (23/7/2023) di pelabuhan selatan Odesa menewaskan satu orang dan melukai puluhan lainnya.

Dalam sebuah pernyataan menjelang KTT Rusia-Afrika kedua yang akan berlangsung di St Petersburg pada minggu ini, Putin mengatakan bahwa Rusia mengharapkan rekor panen tahun ini.

"Saya ingin memastikan bahwa negara kami mampu menggantikan gandum Ukraina baik secara komersial maupun gratis, terutama karena kami kembali memperkirakan rekor panen tahun ini," kata Putin.

Rusia dan Barat semakin bersaing untuk mendapatkan pengaruh di Afrika. Meskipun Moskow sejauh ini hanya berinvestasi sedikit di sana, menurut data dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Rusia telah melakukan upaya diplomatik untuk memenangkan dukungan di benua itu.

Dalam pemungutan suara PBB pada Maret 2022 untuk mengutuk invasi Rusia ke Ukraina, 28 negara Afrika memberikan suara mendukung resolusi tersebut. Namun, 25 negara lainnya memilih abstain atau tidak memberikan suara sama sekali.

"Rusia akan terus berupaya keras untuk mengatur pasokan biji-bijian, makanan, pupuk, dan lainnya ke Afrika. Kami sangat menghargai dan terus mengembangkan seluruh hubungan ekonomi dengan Afrika secara dinamis," ujar Putin.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper