Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dua Kapal Menuju Pelabuhan Laut Hitam, Angkut 20 Ribu Ton Gandum Ukraina

Sebanyak dua kapal menuju pelabuhan Laut Hitam untuk mengangkut 20 ribu ton gandum asal Ukraina.
Kapal kargo berbendera Sierra Leone, Razoni membawa gandum dan biji-bijian Ukraina dari pelabuhan Odesa, kata Kementerian Pertahanan Turki, Senin (1/8/2022)./Istimewa
Kapal kargo berbendera Sierra Leone, Razoni membawa gandum dan biji-bijian Ukraina dari pelabuhan Odesa, kata Kementerian Pertahanan Turki, Senin (1/8/2022)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Perdana Menteri Ukraina Oleksandr Kubrakov mengatakan terdapat dua kapal kargo sedang dalam perjalanan menuju pelabuhan Laut Hitam di perbatasan Ukraina untuk mengangkut 20 ribu ton gandum.

Melansir dari Reuters, kapal-kapal tersebut menjadi kapal pertama yang menggunakan jalur sementara untuk masuk ke pelabuhan-pelabuhan di Laut Hitam guna mengangkut gandum yang bakal diekspor ke Afrika dan Asia.

Pada bulan lalu, Ukraina mengumumkan pembukaan "koridor kemanusiaan" di Laut Hitam untuk membebaskan kapal-kapal yang terjebak di pelabuhan-pelabuhan Ukraina sejak dimulainya perang pada Februari 2022 dan untuk menghindari blokade de facto setelah Rusia membatalkan kesepakatan yang memungkinkan Kyiv mengekspor gandum.

Kubrakov melaporkan kapal-kapal pengangkut besar dengan nama "Resilient Africa" dan "Aroyat" sedang dalam perjalanan melintasi Laut Hitam menuju pelabuhan Ukraina untuk mengisi hampir 20.000 ton gandum yang akan diimpor oleh Afrika dan Asia. 

Data dari perusahaan pelacakan kapal, MarineTraffic, menunjukkan bahwa kapal "Aroyat" sudah berada di pelabuhan Chornomorsk Ukraina, sementara kapal lainnya sedang dalam perjalanan di Laut Hitam. Kementerian Pertanian Ukraina menyatakan melalui aplikasi pesan Telegram bahwa gandum tersebut akan dikirim ke Mesir dan Israel.

Sementara itu, seorang pejabat PBB yang tidak disebutkan namanya menyatakan bahwa PBB tidak terlibat secara langsung dalam pergerakan kapal-kapal yang sedang membawa gandum dari Ukraina, tetapi mereka menyambut dengan baik semua upaya yang dilakukan untuk melanjutkan perdagangan normal, terutama perdagangan komoditas pangan penting yang membantu memasok dan menstabilkan pasar pangan global.

"Kami terus berupaya memfasilitasi ekspor produk pertanian baik dari Ukraina maupun Federasi Rusia,” ujarnya. 

Pemuatan kapal-kapal ini dianggap sebagai uji coba kemampuan Ukraina untuk membuka kembali jalur pengiriman gandum, terutama karena Rusia berusaha untuk kembali memberlakukan blokade, setelah sebelumnya meninggalkan kesepakatan perdagangan gandum pada Juli. Moskow telah melancarkan serangan sering menggunakan drone dan misil terhadap infrastruktur ekspor gandum Ukraina.

Kesepakatan gandum Laut Hitam yang diselenggarakan oleh PBB dan Turki pada Juli 2022 bertujuan untuk mengatasi krisis pangan global yang semakin memburuk akibat invasi Rusia ke Ukraina. Pasalnya, Ukraina dan Rusia merupakan salah satu eksportir gandum terbesar di dunia.

Tidak hanya Rusia, Ukraina juga telah melancarkan beberapa serangan dalam beberapa hari terakhir menggunakan drone laut dan misil terhadap armada laut Rusia di Laut Hitam dan di sekitar Semenanjung Krim yang dianeksasi oleh Rusia dari Ukraina pada 2014. Konflik ini menciptakan ketegangan yang berkelanjutan antara kedua negara dan telah berdampak besar pada situasi regional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper