Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah mencanangkan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Benteng Kobema (Bengkulu Tengah - Kota Bengkulu - Seluma) dengan anggaran mencapai Rp400 miliar.
Adapun, proses pembangunan tahap I sudah diprogramkan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Bengkulu Kementerian PUPR untuk melayani 38.000 Sambungan Rumah (SR).
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja mengatakan bahwa proses pembangunan rencanannya akan mulai dibangun tahun ini hingga 2024 mendatang.
"Dari bendung ini akan dibangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Benteng Kobema berkapasitas 400 liter/detik untuk Kabupaten Bengkulu Tengah, Kota Bengkulu, sampai Kabupaten Seluma," kata Endra dalam keterangan tertulisnya, dikutip Minggu (23/7/2023).
Selain akan dilakukan pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA), Endra menambahkan, pihaknya juga akan melakukan pembangunan pipa jaringan distribusi utama dengan panjang sekitar 27 kilometer hingga ke Kota Bengkulu.
Di samping itu, keberadaan Bendung Kobema yang akan diikuti pembangunan SPAM Regional Kobema tersebut merupakan proyek strategis yang sangat baik untuk mengantisipasi perkembangan Bengkulu ke depannya.
Baca Juga
"Dengan keberadaan jalan tol, Provinsi Bengkulu kami yakin akan semakin terbuka, apalagi jika sudah terhubung sampai Indralaya dan Muara Enim. Jadi SPAM Regional ini tujuannya untuk mengantisipasi perkembangan Bengkulu ke depan dengan pelayanan air bersih yang semakin baik. Hal ini sudah menjadi komitmen bersama Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota," pungkas Endra.
Sejalan dengan hal itu, Kepala Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatra VIII Palembang, Maman Noprayamin, mengatakan, karena Bendung Kobema berada di hulu Sungai Musi, maka pembangunan dan pemeliharaannya masih menjadi cakupan tugas BBWS Sumatera VIII Palembang.
Sebagai catatan, sebelumnya pembangunan Bendungan Kobema dan pipa transmisi sepanjang 22 km sudah dikerjakan sejak 2015 hingga 2020.
Namun, Maman menilai permasalahan saat ini ada pada sedimentasi di bagian hulu. Karenannya, pihaknya mengusulkan pembangunan cek dam supaya terdapat kontiunitas penyediaan air.
"Juga disiapkan program reboisasi untuk menjaga daerah tangkapan sungai," kata Maman.
Sementara itu, Kepala BPPW Bengkulu, Dendy Kurniadi, mengatakan, pembangunan SPAM Kobema melibatkan Pemerintah Daerah dengan MOU yang ditandatangani pada 2017 antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi, serta tiga kabupaten kota.
"Provinsi akan membantu membangun jaringan distribusi utama dari Sebako sampai Seluma, kemudian untuk SR-nya akan dilakukan oleh masing-masing kabupaten/kota," jelasnya.