Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) mengumumkan bahwa tahun ini pihaknya akan melakukan pelelangan sebanyak enam proyek pembangunan jaringan sistem penyediaan air minum (SPAM) yang tersebar di sejumlah lokasi.
Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Herry Trisaputra Zuna menjelaskan, total nilai investasi dari ke-enam pembangunan SPAM yang telah masuk tahap penyiapan tersebut nilai investasinya mencapai Rp18,16 triliun.
"Sektor permukiman umumnya mendukung pemerintah daerah dalam penyiapan SPAM," jelasnya dalam agenda Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi V DPR RI, dikutip Selasa (11/7/2023).
Secara terperinci, sebanyak dua proyek SPAM akan dibangun menggunakan model kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) prakarsa pemerintah (solicited project).
Dua proyek tersebut adalah pembangunan saluran pembawa air baku (SPAB) Kuwil yang terintegrasi dengan SPAM regional Bimatara yang berlokasi di Manado dan akan menyediakan pasokan air minum sebanyak 500 liter per detik.
Dalam laporannya, nilai investasi pembangunan SPAB Kuwil terintegrasi dengan SPAM regional Bimatara tersebut sebesar Rp650 miliar.
Baca Juga
Kemudian, pembangunan pendampingan penyiapan SPAM Bitung-Sulut dengan nilai investasi Rp250 miliar yang akan menyediakan pasokan air minum sebanyak 300 liter per detik.
"Mendukung kebutuhan air minum wilayah Kota Bitung" jelas PUPR.
Adapun, sebanyak empat proyek pembangunan SPAM lainnya akan dilakukan dengan menggunakan model KPBU prakarsa swasta atau unsolicited project.
Dengan perincian, SPAB Sidan Terintegrasi dengan SPAM Regional Ayung I berlokasi di Kota Denpasar yang akan menyediakan air minum sebesar 1.750 liter per detik dengan kurang lebih 126.000 saluran Rrumah (SR). Adapun, total nilai investasi dari SPAM ini sebesar Rp2,1 triliun.
Selanjutnya, untuk mendukung pasokan air minum di Banten, PUPR juga tahun ini bakal melelang pembangunan SPAM Regional Sindangheula yang mendukung kebutuhan air minum Provinsi Banten dengan total nilai investasi senilai Rp2,12 triliun.
Kemudian, pembangunan SPAM Regional DJuanda/Jatiluhur II dengan total nilai investasi paling jumbo Rp9,74 triliun. Dalam keterangannya, pembangunan SPAM ini dilakukan guna mendukung kebutuhan air minum di wilayah Jabodetabek dengan pasokan air mencapai 7.000 liter per detik dengan 488.358 SR.
Adapun, terakhir, yakni pPendampingan SPAM dan SPAB Karian Barat dengan total nilai investasi Rp1,4 triliun, di mana nantinya SPAM ini dilaporkan dapat menyediakan 1.500 liter per detik air minum dengan cakupan kurang lebih 120.000 SR.