Bisnis.com, JAKARTA - Pemerataan pembangunan infrastruktur konektivitas dinilai menjadi salah satu poin utama yang dapat menurunkan biaya logistik di Indonesia.
Akbar Djohan, Ketua Badan Logistik dan Rantai Pasok Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyebut, infrastruktur konektivitas yang menyebabkan biaya logistik tinggi masih menjadi salah satu tantangan besar di Indonesia.
Oleh karena itu, pembangunan konektivitas infrastruktur di Indonesia dengan mengedepankan efisiensi biaya logistik dinilai sangat penting.
Dia memaparkan, posisi Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17.500 lebih pulau merupakan berkah sekaligus tantangan yang sangat besar. Hal ini terutama terkait arus distribusi logistik yang dipengaruhi oleh kondisi geografis dan karakteristik lingkungan yang beragam.
Menurutnya, pembenahan tata kelola logistik membutuhkan sinergi antarpelaku industri dan pemangku kepentingan. Hal ini mencakup mulai dari pelaku rantai pasok, transportasi dan logistik, serta kementerian terkait.
"Sinergi dibutuhkan terutama dalam mendorong simplifikasi kerja sistem rantai pasok nasional dengan menerapkan digitalisasi layanan," kata Akbar dalam acara Konferensi Pers dan Launching Transport Logistic Southeast Asia di Menara Kadin, Jakarta pada Kamis (20/7/2023).
Baca Juga
Akbar melanjutkan, Kadin Indonesia juga mengapresiasi upaya pemerintah yang mulai mengembangkan digitalisasi layanan di sektor logistik dalam Ekosistem Logistik Nasional atau National Logistic Ecosystem (NLE). Kadin Indonesia melalui Badan Logistik dan Rantai Pasok terus berupaya untuk dapat berkontribusi dalam pengintegrasian sistem logistik nasional yang terstruktur dan terdata dengan baik melalui sistem digitalisasi yang dikembangkan secara tepat.
Akbar menambahkan, sektor transportasi dan logistik Indonesia mengalami kemajuan pesat dan tumbuh signifikan selama 2 tahun terakhir. Hal ini didukung oleh pesatnya perkembangan ekonomi digital, termasuk e-commerce.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada kuartal I/2023, sektor transportasi dan pergudangan tumbuh 15,93 persen year-on-year sehingga menjadi sektor dengan pertumbuhan tertinggi.
Seiring dengan hal tersebut, Akbar menyebut, Kadin Indonesia memproyeksikan industri logistik Indonesia tahun ini berpotensi tetap tumbuh di atas 6 persen.
"Potensi ini ditunjang oleh pasar e-commerce yang masih bertumbuh serta mulai normalnya aktivitas masyarakat pascapencabutan status pandemi Covid-19," jelasnya.