Bisnis.com, JAKARTA – Subholding PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo, PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) mulai memberlakukan standardisasi operasi logistik di lapangan melalui penerapan Cargo Consolidation and Distribution Center (CCDC) 100 di Makassar.
Penerapan sistem ini dilakukan seiring dengan kelanjutan transformasi operasi dan layanan Pelindo pascamerger yang dilakukan pada 2021 lalu.
Direktur Utama SPSL Joko Noerhudha menjelaskan, transformasi operasi di lapangan melalui Cargo Consolidation and Distribution Center (CCDC) 100 diberlakukan di Makassar dan akan dikelola oleh PT Multi Terminal Indonesia. Standardisasi Operasi Logistik tahap selanjutkan juga telah direncanakan di Lapangan Pasoso dan Gudang CDC Banda yang juga dikelola oleh PT Multi Terminal Indonesia, serta Depo Belawan yang dikelola oleh PT Prima Indonesia Logistik.
Joko memaparkan, transformasi ini menjadi wujud komitmen SPSL Group untuk dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna jasa. Transformasi ini akan meningkatkan kepastian waktu layanan (fixed time), kepastian biaya (fixed cost), dan kepastian keamanan (safety) atas layanan logistik yang diberikan.
Sebagai ecosystem integrator, SPSL berkomitmen untuk berkolaborasi dengan para pelaku industri, dari hulu ke hilir.
Joko menuturkan, dengan keunggulan kompetitif SPSL sebagai bagian dari Pelindo Group, serta didukung oleh sistem informasi yang handal, perusahaan diharapkan dapat menghadirkan solusi logistik terbaik melalui end-to-end service yang terintegrasi guna memberikan layanan yang lebih efektif dan efisien.
Baca Juga
“Secara keseluruhan nilai tambah bisnis logistik ini akan terus ditingkatkan salah satunya dengan kolaborasi bersama para stakeholder dan pelaku industri logistik sebagai inisiatif strategis agar mampu mewujudkan service excellence di rantai logistik dan menjadi solusi bagi permasalahan logistik nasional,” ujar Joko dalam keterangan resminya, Senin (17/7/2023).
Joko mengatakan saat ini SPSL tengah melakukan standardisasi operasi logistik di berbagai area untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Hal ini dilaksanakan melalui efektivitas proses bisnis, sistemisasi layanan, perbaikan dan optimalisasi fasilitas maupun peralatan.
Selanjutnya, perusahaan juga melakukan pembaharuan dan pelaksanaan training secara berkala untuk meningkatkan kapabilitas operator di lapangan. Upaya-upaya tersebut diharapkan dapat mencapai kepuasan pengguna Jasa terhadap layanan yang diberikan.
“Kami fokus menerapkan Standardisasi Operasi Logistik di lapangan CCDC 100 Makassar PT Multi Terminal Indonesia. Sebelum dilakukan transformasi operasi, lapangan CCDC 100 Makassar belum memiliki sistemisasi di lapangan, penataan dan pengoperasian yang tidak terstandardisasi serta belum menerapkan HSSE dan K3 dengan baik,” ujar Joko.
Joko melanjutkan, SPSL telah melakukan transformasi operasi di lapangan CCDC dengan melakukan re-layout lapangan, mengimplementasikan sistem operasi berupa YOS (Yard Operating System) dan billing system untuk teknis layanan di operasional.
Selain itu, perusahaan juga telah menyediakan peralatan untuk menunjang kegiatan dan layanan di lapangan, serta memastikan ketersediaan alat saat dibutuhkan, menyediakan infrastruktur pendukung berupa site office (terpadu satu atap) dan area parkir kendaraan, memperbaharui marka ground slot menyesuaikan dengan layout yang baru.
Tak hanya itu, SPSL juga terus melakukan upaya dalam meningkatkan awareness dan penerapan aspek K3 melalui pemasangan CCTV guna melakukan pemantauan kondisi lapangan secara realtime, pemasangan rambu K3, penggunaan APD bagi petugas dan buruh, dan melakukan safety briefing atau tool box meeting secara berkala sehingga akan semakin mengurangi risiko kecelakaan kerja di lapangan.