Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) bersama Trans Marga Jateng (TMJ) akan membangun exit tol Semarang-Solo pada tahun ini
Kementerian PUPR melaporkan proses pembebasan lahan proyek exit tol di Jalan Pattimura, Kota Salatiga sudah 99 persen rampung.
Kepala Bidang Sistem Informasi Layanan Jalan Tol Ali Rachmadi mengatakan bahwa masih ada sekitar 629 meter persegi pada ramp off yang hingga saat ini sedang disiapkan proses penyiapan tim appraisal pada lahan tersisa yang merupakan Tanah Kas Desa oleh Pemerintah Kota Salatiga.
"Exit tol di Jalan Pattimura Salatiga merupakan pintu masuk dan keluar akses Kota Salatiga ke arah Semarang maupun sebaliknya dari Semarang ke Salatiga dan segera dibangun pada tahun 2023 ini," ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (18/7/2023).
Adapun desain exit tol Pattimura Salatiga tersebut hingga saat ini masih didiskusikan oleh Direktorat Jalan Bebas Hambatan untuk dilakukan penyempurnaan.
Sementara itu, Direktur Utama PT Trans Marga Jawa Tengah (TMJ) Prajudi mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan dana terkait lahan tersisa dan tinggal menunggu pembayaran. Selanjutnya, TMJ memerlukan surat tugas dari Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) untuk pelaksanaan lebih lanjut.
Baca Juga
Untuk diketahui, Tol Semarang - Solo sendiri memiliki panjang mencapai 72,95 km. Di mana, jalan tol ini merupakan bagian dari jaringan jalan tol Trans Jawa yang dikelola oleh PT. Trans Marga Jateng (TMJ), kelompok usaha PT. Jasa Marga (Persero) Tbk.
Adapun, Jalan Tol Semarang-Solo terbagi menjadi lima seksi. Seksi I yakni Banyumanik-Ungaran (10,85 km) sudah beroperasi sejak 26 Agustus 2011, dan seksi II Ungaran-Bawen (11,99 km) telah dioperasikan pada 4 April 2014.
Selanjutnya Seksi III Bawen-Salatiga (17,59 km), beroperasi sejak 25 September 2017. Kemudian untuk Seksi IV Salatiga-Boyolali (24,47 km), dan Seksi V Boyolali-Kartasura (7,74 km) sudah beroperasi pada 20 Desember 2018.