Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah bakal mengebut penyelesaian perundingan pakta kerja sama ekonomi Indonesia-Uni Eropa Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).
Hal itu disampaikan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan usai menggelar rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Kamis (13/7/2023).
“Kita ingin menyelesaikan IEU-CEPA yang sudah 8 tahun,” kata Zulhas di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (13/7/2023).
Proses perundingan IEU-CEPA telah memasuki putaran ke-15 sejak pertama kali melalui joint announcement di Jakarta dan Brussels, Belgia pada Juli 2016.
Dia mengungkapkan, perundingan IEU-CEPA sudah 60 persen, dan sisanya diharapkan selesai pada putaran ke-16 di Eropa.
“Dari 20 bab, baru selesai 60 persen, 40 persen lagi diharapkan selesai putaran 16 di Eropa,” ujarnya.
Baca Juga
Adapun, poin-poin penting yang dibahas, antara lain terkait belanja pemerintah. Zulhas mengatakan, Uni Eropa meminta Indonesia untuk membuka belanja pemerintah yang selama ini ditutup.
Kedua, BUMN dipertimbangkan untuk diberikan akses yang bersifat komersial. Imbalannya, kata Zulhas, Indonesia akan dikenakan bebas tarif.
“Tentu imbalannya kita akan mendapat pos tarif yang selama ini kena pajak kini bisa bebas tarif,” ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi meminta agar perundingan IEU-CEPA selesai pada 2023. Pasalnya, IEU-CEPA dinilai berperan penting untuk memuluskan komoditas Indonesia masuk ke pasar Eropa.
“Ada beberapa hal yang terkait dengan CEPA, Bapak Presiden minta segera dibuat task force agar CEPA bisa segera ditandatangani tahun ini [2023],” ujarnya pada awal Januari lalu.