Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah telah resmi mencabut status pandemi Covid-19 menjadi endemi sejak 21 Juni 2023. Langkah pemerintah tersebut disambut optimis oleh para pengusaha ritel.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Nicholas Roy Mandey menuturkan para pengusaha ritel telah menyiapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan kinerja di masa endemi. Adapun, Aprindo membidik pertumbuhan kinerja ritel tahun ini sebesar 3-3,5 persen.
"Endemi artinya mobilitas masyarakat sudah normal untuk kembali berbelanja dan datang ke toko ritel, kami tentunya bersemangat untuk meningkatkan kapasitas dan kinerja," ujar Roy saat dihubungi, Rabu (12/7/2023).
Adapun sejumlah strategi Aprindo untuk tancap gas antara lain membuat berbagai promosi kepada konsumen hingga meningkatkan kualitas pelayanan. Menurut Aprindo, sejak adanya pandemi Covid-19, toko ritel modern juga mulai beradaptasi dengan menyediakan layanan belanja secara daring melalui aplikasi.
"Bahkan kami juga meningkatkan service yang baik untuk pengiriman barang dari pemesanan lewat aplikasi," tuturnya.
Pengusaha ritel melihat adanya harapan dan optimisme bahwa belanja masyarakat di tahu ini akan terjaga dengan baik. Aprindo mengacu pada Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) April 2023 sebesar 126,1 lebih tinggi dibandingkan Maret 2023 sebesar 123,3.
Baca Juga
Meskipun momentum lebaran Idulfitri terjadi pada April 2023, Roy menyebut peningkatan IKK di Mei 2023 cukup membantu meningkatkan optimisme ritel. Bank Indonesia mencatat IKK Mei 2023 sebesar 128,3.
"Memang itu [kenaikan IKK] tidak signifikan, tapi menunjukkan masyarakat cukup yakin membelanjakan uangnya," tutur Roy.