Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Tata Cara & Skema Jajal Kereta Cepat Gratis, KCIC: Masih Dibahas

KCIC menargetkan masyarakat dapat mulai menjajal Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) pada pertengahan Agustus 2023.
Rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) atau kereta untuk proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KCJB) mulai dikirim dari China ke Indonesia pada Jumat (5/8/2022) - Dok. KCIC
Rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) atau kereta untuk proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KCJB) mulai dikirim dari China ke Indonesia pada Jumat (5/8/2022) - Dok. KCIC

Bisnis.com, JAKARTA – PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menargetkan masyarakat dapat mulai menjajal Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) pada pertengahan Agustus 2023.

Corporate Communication Manager KCIC Emir Monti menuturkan, proyek tersebut masih dijadwalkan agar bisa soft opening pada Agustus 2023. Sejalan dengan target tersebut, KCIC juga menyusun tata cara dan skema agar masyarakat bisa menjajalnya dengan lancar.

“Tata cara dan skema bagi masyarakat yang ingin mencoba saat ini masih dalam pembahasan dan selanjutnya akan diinformasikan secara resmi di seluruh media informasi resmi KCIC,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (10/7/2023).

Progres pembangunan proyek kereta cepat pertama di Asia Tenggara ini memang mengalami pasang surut lantaran adanya cost overrun atau pembengkakan biaya. Hal ini karena ada perbedaan asumsi penghitungan pada aspek tertentu.

Salah satunya adalah pembiayaan untuk jaringan GSMR 900 megahertz. Emir menuturkan bahwa di China, pemerintah sudah menyediakan frekuensi secara gratis untuk kereta api, sementara di Indonesia frekuensi 900 megahertz sudah digunakan oleh industri telekomunikasi untuk jaringan seluler.

Untuk itu, pihak KCIC harus bekerja sama dengan Telkomsel untuk menggunakan jaringan tersebut. Investasi ini menelan biaya investasi sekitar Rp1,3 triliun agar frekuensi yang ada tidak mengganggu operasi KA Cepat.

“Hambatan lainnya masih terdapat juga kondisi yang diluar kendali menjadi tantangan tersendiri, sebagai contoh kondisi pandemi yang pernah berlangsung juga menunjang terjadinya peningkatan kebutuhan pembiayaan karena progres konstruksi menjadi lambat dan meningkatkan biaya proyek,” imbuh Emir.

Pendanaan proyek KCJB masih dilakukan dengan skema yang sama karena merupakan proyek kerja sama antara konsorsium BUMN Indonesia, yaitu Pilar Sinergi BUMN Indonesia sebesar 60 persen dan konsorsium BUMN China, yaitu Beijing Yawan sebesar 40 persen.

Anggaran proyek ini berasal dari dua sumber, yaitu 25 persen dari ekuitas pemegang saham dan 75 persen berupa pinjaman dari China Development Bank. 

Pada Kamis (22/6/2023), pengujian Kereta Cepat Jakarta Bandung telah mencapai kecepatan 350 km/h dengan aman dan selamat. Kecepatan 350 km/jam tersebut merupakan puncak kecepatan KCJB nantinya saat dioperasikan sejauh 142,3 km.

Dalam pengujian hingga kecepatan puncak operasi ini, waktu tempuh dari Stasiun Halim ke Padalarang adalah 32 menit dan dari Stasiun Tegalluar kembali menuju Halim selama 44 menit.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan juga menyebut akan melaksanakan studi untuk perpanjangan jalur Kereta Api Cepat dari Bandung hingga ke Surabaya. Menurut dia, dengan adanya pengalaman Indonesia dalam membangun kereta api cepat ini, pasti akan banyak penghematan yang dapat dilakukan.

"Melalui hilirisasi akan banyak material yang digunakan dari dalam negeri. Ini akan membuat terobosan-terobosan baru di Indonesia,” terangnya.

Adapun, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, terkait dengan izin operasi, dalam 2 pekan ke depan, Kemenhub akan intens melakukan pengetesan terhadap kereta-kereta yang akan dipakai.

“Kami harapkan akhir Juli nanti selesai dan dapat digunakan pada Agustus," tuturnya.

Kemenhub juga bekerja sama dengan salah satu instansi di Prancis untuk mengamati kemajuan yang sudah dilakukan dalam pembangunan dan pengujian KCJB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper